Penyelidikan independen itu dimulai tahun lalu setelah beberapa perempuan mengajukan tuduhan pelecehan seksual terhadap gubernur.
Laporan hasil investigasi setebal 168 halaman menyimpulkan Cuomo telah melakukan pelecehan seksual terhadap pegawai negeri dan anggota masyarakat, dan bahwa kantornya telah memupuk "iklim ketakutan" yang membuat banyak perempuan takut melaporkan apa yang mereka alami dan membiarkan perilaku tak senonoh terus terjadi.
"Itu adalah budaya di mana Anda tidak bisa mengatakan tidak kepada gubernur dan jika Anda membuatnya atau staf seniornya marah, Anda akan dikeluarkan, disingkirkan atau lebih buruk lagi,” terang Joon Kim, yang ikut memimpin penyelidikan.
Tak lama setelah pengumuman hasil penyelidikan investigasi itu, Presiden AS Joe Bidan meminta Cuomo mengundurkan diri.
"Saya pikir dia harus mengundurkan diri," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih, Selasa (03/08).
"Saya mengerti bahwa legislatif negara bagian dapat memutuskan untuk melakukan pemakzulan. Saya tidak tahu pasti. Saya belum membaca semua data itu,” lanjutnya.
Senada dengan Biden, senator New York dari Partai Demokrat, Chuck Schumer dan Kirsten Gillibrand kembali menyerukan pengunduran diri Cuomo.
"Laporan hari ini dari jaksa agung Negara Bagian New York memperkuat dan menguatkan tuduhan para perempuan pemberani yang maju untuk berbagi kisah mereka - dan kami memuji para perempuan karena telah melakukannya," kata mereka.
Penyelidikannya bersifat perdata, bukan pidana, sehingga tidak akan langsung mengarah pada tuntutan.
Namun, polisi dapat menggunakan laporan itu untuk mengambil tindakan lebih lanjut dan kemungkinan juga memainkan peran penting dalam penyelidikan pemakzulan terpisah yang dia hadapi - serta dalam penyelidikan kriminal di Albany, ibu kota negara bagian New York.
(Susi Susanti)