Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Societeit, Tempat Dansa dan Pesta di Solo pada Masa Kolonial

Agregasi Solopos , Jurnalis-Rabu, 11 Agustus 2021 |08:02 WIB
 Societeit, Tempat Dansa dan Pesta di Solo pada Masa Kolonial
foto: istimewa
A
A
A

PADA zaman kolonial Belanda, Kota Solo terus berkembang hingga kebutuhan masyarakat akan sarana berkumpul dan hiburan semakin meningkat. Banyak kalangan atas (Belanda dan bangsawan pribumi) membutuhkan hiburan yang berbau Eropa.

Salah satunya adalah Societeit yang digunakan sebagai tempat untuk berkumpul, dansa, pesta, biliar, dan sebagainya. Societeit pada mulanya berkembang di Batavia, lalu didirikan di kota lain termasuk Solo.

Baca juga: 7 Tempat Wisata Sejarah di Solo, dari Keraton hingga Monumen Pers

Kata Societeit dalam bahasa Belanda berarti masyarakat. Sesuai dengan arti katanya, Societeit menjadi pusat berkumpulnya masyarakat Solo. Masyarakat Solo pada zaman dulu kerap menyebutnya ngesus dari kata soos.

Namun, Societeit di Kota Solo terus berkembang hingga fungsinya tak lagi sebagai sarana hiburan, namun juga pusat edukasi dan diskusi masyarakat. Di Solo ada tiga Societeit, yaitu Societeit Mangkoenegaran, Societeit Harmonie, dan Societeit Habipraya. Namun, bangunan yang masih tersisa hingga hari ini hanya Societeit Mangkunegaran yang kini menjadi Monumen Pers di Jalan Gajahmada.

Societeit Mangkoenegaran

Dibangun pada 1918 atas prakarsa Pangeran Arya Prangwerdhana atau Mangkunegara VII. Gedung yang dirancang Mas Aboekasan Atmodirono ini juga disebut Societeit Sasana Soeka. Gedung ini dibangun dengan tujuan utama memberikan tempat hiburan kepada rakyat karena hiburan di dalam keraton tidak bisa digunakan dengan mudah oleh masyarakat umum.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement