"Karena beberapa negara kaya menimbun vaksin, mereka mengolok-olok kesetaraan vaksin,” terangnya.
Beberapa anggota tim respons Covid-19 Gedung Putih hari Rabu (18/8) mengumumkan rencana vaksinasi penguat (booster) bagi warga AS yang telah sepenuhnya divaksinasi mulai delapan bulan setelah suntikan terakhir mereka.
Koordinator tim respon itu, Jeff Zientz menyatakan Amerika Serikat sedang berupaya mengatasi kedua situasi tersebut. Jeff memaparkan pada Juni dan Juli 2021, AS memberikan 50 juta suntikan di dalam negeri sementara juga mengirimkan lebih dari 100 juta dosis ke negara-negara lain.
Meski rencana booster vaksin di AS itu menargetkan sekitar 100 juta dosis vaksin mulai diberikan kepada warga AS menjelang akhir tahun ini, selama periode yang sama AS berencana mengirimkan 200 juta dosis ke negara-negara termiskin.
(Susi Susanti)