INDONESIA sebagai bangsa kreator ini tak saja tecermin pada kebesaran Sriwijaya di aras nasional atau lokal, melainkan juga terlihat pada besarnya apresiasi masyarakat luas hingga di aras regional Asia.
Ketika itu, selain dikenal sebagai negeri bahari, Sriwijaya di tingkat regional Asia pun dikenal sebagai pusat pendidikan Buddha terkemuka. Demikian dilansir dari indonesia.go.id.
Banyak pelajar mancanegara tercatat pernah belajar ke sana. Sebutlah Atisha Dipankara, misalnya seorang biksu dan sekaligus filosof Buddha dari Bengali atau Bangladesh sekarang.
Merujuk laman chinabuddhismencyclopedia.com, dikisahkan pada usia tiga puluh satu, Atisha dengan diikuti oleh 100 muridnya berangkat melakukan perjalanan laut selama tiga belas bulan ke Sumatra untuk belajar Buddhisme.
Baca juga: Strategisnya Kerajaan Sriwijaya: Hubungkan Laut India, Cina Selatan hingga Nalanda
Dikenalnya Sriwijaya sebagai pusat pendidikan Budha-Mahayana tidak lain karena peranan Suvarnadvipi Dharmakrti, yang dalam tradisi Buddha Tibetan disebut dengan nama Serlingpa (Gser-gling-pa) dan dianggap Guru Bodhichitta.
Selain merupakan bhiksu tertinggi di Sriwijaya yang pengetahuannya dikenal luas, Dharmakriti dicatat telah menyusun kitab Abhisamayalamkara.