Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Mengenal Perlak, Kerajaan Islam Tertua di Nusantara

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 21 Agustus 2021 |07:02 WIB
 Mengenal Perlak, Kerajaan Islam Tertua di Nusantara
foto: istimewa
A
A
A

PERLAK yang terletak di Aceh Timur disebut sebagai kerajaan Islam pertama (tertua) di Nusantara, bahkan di Asia Tenggara. Kerajaan Perlak dengan masa pemerintahan yang cukup panjang. Kerajaan yang berdiri pada tahun 840 ini berakhir pada tahun 1292 karena bergabung dengan Kerajaan Samudra Pasai.

Sejarah Kerajaan Perlak tidak terlepas dari kisah seorang Sayid Maulana Ali Al-Muktabar yang datang ke Perlak beserta orang-orang Arab dari Bani Hasyim, atau keturunan Rasulullah SAW lainnya yang datang ke Aceh dan wilayah Nusantara lainnya. Mereka datang ke Aceh dalam rangka melakukan perdagangan sekaligus menyiarkan agama Islam. Mereka kemudian berbaur dan menikah dengan penduduk setempat.

Baca juga:  Kilas Balik Kerajaan Islam Samudera Pasai yang Jadi Tonggak Peradaban Muslim di Aceh

Diketahui, Kerajaan Perlak merupakan kerajaan yang terkenal sebagai penghasil kayu Perlak yang merupakan kayu yang berkualitas bagus untuk bahan baku pembuatan kapal. Tidak mengherankan jika para pedagang dari Gujarat, Arab, dan India tertarik untuk datang ke wilayah Perlak.

Karena banyak disinggahi oleh para pedagang, pada awal abad ke-8, Kerajaan Perlak berkembang sebagai bandar niaga yang amat maju. Hal ini tidak terlepas dari letak yang strategis pula di ujung utara pulau Sumatera atau berada di bibir masuk selat Malaka.

Kedatangan orang Arab ke Perlak berawal ketika Khalifah Al-Makmun meminta kepada kaum Syiah untuk berhijrah dan menyebarkan Islam ke Hindi, Asia Tenggara, dan daerah sekitarnya. Lalu berangkatlah satu kapal yang memuat rombongan angkatan dakwah yang kemudian hari dikenal di Aceh dengan sebutan “Nakhoda Khalifah” yang mempunyai misi menyebarkan Islam.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement