Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Warga Madagaskar yang Kelaparan Bertahan Hidup Makan Serangga dan Daun Kaktus

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 26 Agustus 2021 |08:58 WIB
Warga Madagaskar yang Kelaparan Bertahan Hidup Makan Serangga dan Daun Kaktus
Warga Madagaskar bertahan hidup dengan makan serangga dan daun kaktus (Foto: WFP/Tsiory Andriantsoarana
A
A
A

  • Meningkatkan pengelolaan air

Meskipun Madagaskar memiliki pengalaman kekeringan yang berkepanjangan, dan sering kali dikarenakan perubahan pola cuaca seperti El Niño. Para ahli meyakini perubahan iklim bisa terkait langsung dalam krisis yang saat ini terjadi.

"Dengan laporan IPCC terbaru, kami melihat bahwa kekeringan di Madagaskar telah meningkat. Dan itu diperkirakan akan terus meningkat jika perubahan iklim berlanjut,” terang para ahli.

"Dalam banyak cara, hal ini bisa dilihat sebagai alasan yang sangat kuat bagi orang-orang untuk mengubah cara hidupnya," kata Rondro Barimalala, ilmuan Madagaskar yang bekerja di Universitas Cape Town di Afrika Selatan.

Melihat data mengenai atmosfer yang sama di Universitas Santa Barbara di California, direktur Climate Hazards Center, Chris Funk mengkonfirmasi kaitan dengan "pemanasan di atsmosfer", dan mengatakan pihak berwenang Madagaskar perlu bekerja untuk meningkatkan pengelolaan air.

"Kami pikir ada banyak yang bisa dilakukan dalam jangka pendek. Kami sering memperkirakan kapan akan terjadi hujan di atas normal, dan para petani bisa menggunakan informasi ini untuk meningkatkan produksi pertanian mereka. Kita bukan tanpa daya dalam menghadapi perubahan iklim," tambahnya.

Dampak masa paceklik yang saat ini terjadi juga dirasakan di kota-kota lain di selatan Madagaskar, banyak anak-anak terpaksa mengemis di jalanan untuk mendapatkan makanan.

"Harga barang di pasar meningkat - tiga hingga empat kali lipat. Orang-orang menjual lahan mereka untuk mendapatkan uang, dan membeli makanan," tambah Tshina Endor yang bekerja untuk badan amal Seed di Tolanaro.

Rekannya, Lomba Hasoavana, mengatakan ia dan yang lainnya tidur di ladang singkong untuk berusaha melindungi tanaman dari orang-orang yang membutuhkan makanan, tapi hal ini terlalu berbahaya.

"Kami bisa mempertaruhkan hidup. Saya merasa sangat, sangat sulit karena setiap hari saya harus berpikir untuk makan buat diri sendiri dan keluarga saya," ujarnya.

"Segalanya bisa sangat tak terduga mengenai cuaca hari ini. Ini adalah pertanyaan besar yang harus digaris bawahi - apa yang akan terjadi besok?,” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement