JAKARTA – Serangan bom bunuh diri mengguncang Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul di tengah upaya evakuasi warga dari Afghanistan pada Kamis (26/8/2021). Insiden yang menewaskan setidaknya 85 orang itu kembali menegaskan rapuhnya situasi keamanan di Afghanistan pasca pengambilalihan kekuasaan oleh kelompok Taliban lebih dari sepekan lalu.
Banyak pihak dan negara segera menyatakan kecaman terhadap terjadi serangan bom tersebut yang juga menyebabkan jatuhnya korban warga sipil termasuk anak-anak. Berikut beberapa fakta insiden pengeboman di bandara Kabul:
BACA JUGA: Korban Tewas Serangan Bom di Bandara Kabul Bertambah Jadi 85 Orang
Terjadi Setidaknya Dua Ledakan
Berdasarkan keterangan pihak berwenang terjadi setidaknya dua ledakan di luar Bandara Kabul pada Kamis malam.
Satu ledakan terjadi di Gerbang Abbey, di mana pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris bertugas membantu upaya evakuasi warga. Sementara ledakan kedua terjadi di salah satu hotel di dekat bandara.
Salah satu ledakan tersebut diyakini sebagai serangan bom bunuh diri.
BACA JUGA: Siapa ISIS K, Kelompok yang Bertanggung Jawab Atas Serangan Bom di Bandara Kabul?
Ledakan Sebabkan Korban Jiwa Tentara AS dan Milisi Taliban
Informasi terbaru dari pejabat kesehatan dan seorang pejabat Taliban mengatakan jumlah korban tewas dari Afghanistan mencapai 72 orang, termasuk 28 anggota Taliban. Sementara 13 tentara AS juga dilaporkan tewas akibat ledakan, menjadikan total korban meninggal menjadi 85 orang.
AS dan Taliban telah meningkatkan kewaspadaan karena ada kemungkinan terjadinya serangan bom lanjutan. Kedua pihak telah berbagi informasi untuk menggagalkan potensi serangan berikutnya dan mencegah jatuhnya lebih banyak korban.