Selain itu, peralatan militer lainnya yang juga ditinggal di Kabul adalah 27 kendaraan militer segala medan Humvee, jumlah peralatan sistem pertahanan kontra-roket dan artileri. Dalam beberapa kasus bahan peledak digunakan untuk membuat peralatan tidak mungkin digunakan.
Namun, di tempat lain di negara itu, pasukan Afghanistan melarikan diri dengan sedikit usaha untuk menghancurkan atau melumpuhkan peralatan itu.
Gambar satelit menunjukkan beberapa pesawat diterbangkan ke luar negeri ke Uzbekistan, pada hari-hari sebelum runtuhnya pemerintah Afghanistan.
Dan para ahli menunjukkan beberapa pesawat mungkin sangat terbatas digunakan untuk Taliban tanpa pilot terlatih, pemeliharaan dan akses ke suku cadang.
Tetapi, meskipun tidak mungkin untuk menentukan jumlah tertentu, sebagian besar dari 167 pesawat, termasuk 33 helikopter UH-60 Black Hawk, yang sebelumnya berada di bawah kendali angkatan bersenjata Afghanistan pada akhir Juni lalu, sekarang dianggap berada di tangan Taliban.
Mereka juga jelas sudah menggunakan peralatan AS lainnya. Seperti anggota pasukan khusus Taliban yang difoto di Kabul dengan senapan M4.
Menurut Inspektur Jenderal Khusus AS untuk Rekonstruksi Afghanistan, AS juga menyediakan lebih dari 2.500 Humvee, dari Desember 2017 hingga April 2020,
Biaya spesifik dapat bervariasi, namun diperkirakan lebih dari USD250.000 (Rp3,5 miliar) per unitnya.
Seorang pengamat militer mengatakan bisa menjadi nilai taktis yang sangat besar bagi Taliban termasuk kacamata penglihatan malam, 16.000 di antaranya diberikan kepada pasukan Afghanistan antara 2003 dan 2021.
(Susi Susanti)