SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa terus berupaya meningkatkan dan memperluas jangkauan vaksinasi. Sehingga herd immunity atau kekebalan komunitas bisa segera terwujud.
“Kami menyambut baik pihak swasta yang menggelar vaksinasi. Kami berharap proses percepatan vaksinasi bisa dilakukan oleh berbagai elemen yang bisa memberikan layanan. Memang problem kita adalah semua vaksin yang datang semua sudah dengan notisi. Pemprov mendapatkan buffer 5 persen dari total daerah yang mendapatkan suplai vaksin dari Kementerian Kesehatan,” kata Khofifah saat meninjau vaksinasi di salah satu mal di Surabaya, Jumat (3/9/2021).
Dia menambahkan, dengan sinergitas yang dilakukan semua elemen, dia berharap proses vaksinasi ini bisa menyapa masyarakat lebih luas lagi. Jika ada masyarakat dari daerah lain (luar Surabaya atau luar Jatim) tidak lagi pendekatan KTP berbasis daerah. Selain itu boleh dosis satu maupun dosis dua. “Artinya cakupan lebih luas dan lebih banyak,” terangnya.
Orang nomor satu di Jatim itu bersyukur saat ini Jatim bebas zona merah COVID-19. Bed Occupancy Ratio (BOR) sudah 27 persen di bawah standar maksimum World Health Organization (WHO) yang 60 persen.
“Ini artinya makin terkendali dan melandai. Agar makin melandai, selain menjaga prokes (protokol kesehatan), juga harus menjaga hulunya, yakni vaksinasi,” ujarnya.