FLORIDA - Bryan Riley dengan tega menembak mati empat orang yang tidak dikenal – termasuk bayi berusia 3 bulan- dan melukai korban berusia 11 tahun. Entah apa yang di dalam kepalanya, namun Riley mengaku mendapat pesan dari Tuhan untuk melakukan kejahatan itu pada Minggu (5/9) pagi di Lakeland Florida.
Sheriff Polk County, Grady Judd mengatakan dengan mengenakan pelindung tubuh, tersangka kemudian membrikade dirinya di salah satu rumah dan menembak petugas penegak hukum sebelum akhirnya menyerah.
Setelah ditahan, dia mencoba mengambil pistol dari petugas polisi Lakeland dan harus ditundukkan.
Judd menggambarkan pembunuhan ini sebagai “amukan penembak aktif”, tidak memiliki motif yang jelas, dan pihak berwenang mengatakan mereka tidak percaya tersangka mengenal salah satu korban.
"Kami baru tahu bahwa kami memiliki orang gila dengan banyak senjata yang menembak dan membunuh orang yang tidak bersalah," terang Judd, pada Minggu (5/9).
(Baca juga: Universitas Afghanistan Kembali Dibuka, Mahasiswa dan Mahasiswi Dipisahkan Tirai)
Pihak berwenang mengidentifikasikan tersangka sebagai Bryan Riley, 33, yang tinggal di Brandon, sekitar 45 menit dari lokasi kejadian. Tersangka diduga seorang mantan penembak jitu Angkatan Laut.
Berdasarkan surat pernyataan kriminal, Riley mengakui bahwa dia menembak beberapa orang dan menyatakan suara dan 'Tuhan' menyuruhnya melakukannya,
Dia mengatakan dirinya menembak bayi itu, karena dirinya ‘sakit’. “Saya ingin mengakui semua itu dan dikirim ke penjara,” terangnya.
(Baca juga: Mantan Komisaris UE Dituduh Suap Terkait Skandal Tembakau Sebesar Rp1 Triliun)
Akibat perbuatannya, saat ini dia menghadapi empat tuduhan pembunuhan tingkat pertama serta tuduhan percobaan pembunuhan, pembakaran, perampokan bersenjata, dan penembakan ke sebuah gedung.
Menurut Administrator Sidang Pengadilan Sirkuit ke-10, Nick Sudzina, Riley muncul di pengadilan Florida pada Senin (6/9) pagi di hadapan Hakim Heather Beato, yang memerintahkan dia ditahan tanpa jaminan atas empat tuduhan pembunuhan.
Riley sudah menunjuk pembela umum dan akan ditahan di Penjara Polk County.
Menurut laporan CNN, korban berjumlah lima orang, dengan 4 korban meninggal dan satu korban luka-luka.
Mereka adalah Justice Gleason, 40, bayi berusia 3 bulan, dan ibu bayi berusia 33 tahun yang ditemukan tewas. Nenek bayi itu yang berusia 62 tahun, juga ditemukan tewas.
Pernyataan tertulis mengatakan masing-masing korban memiliki beberapa luka tembak. Anjing peliharaan keluarga, Diogi, juga ditembak dan dibunuh.
Seorang gadis 11 tahun telah ditembak beberapa kali dan diterbangkan ke Rumah Sakit Umum Tampa untuk operasi dan diharapkan pulih kembali. Judd menambahkan anak lain yang sebelumnya hilang ditemukan dalam keadaan hidup dan sehat.
Insiden itu dimulai Sabtu (4/9) malam ketika seorang wanita menelepon pihak berwenang tentang seorang pria yang mencurigakan, yang diyakini sebagai Riley, membuat tindakan aneh di rumah mereka.
Menurut surat pernyataan kriminal, penelepon mengatakan pria itu telah parkir di luar rumah mereka dan mengklaim bahwa Tuhan telah mengirimnya ke sana, karena seorang gadis bernama "Amber" akan mati bunuh diri.
Sedangkan penelepon itu tidak memiliki anak perempuan bernama Amber, tetapi pria itu menolak untuk pergi. Penelepon, bergabung dengan Gleason, menyuruh pria itu pergi dan mereka akan memanggil polisi, meminta pria itu untuk meninggalkan tempat kejadian.
Sempat terjadi baku tembak antara pelaku dan pihak kepolisian hingga akhirnya pelaku dapat dilumpuhkan.
(Susi Susanti)