PARIS - Sebuah butik perhiasan mewah di pusat kota Paris, Prancis dirampok dan barang berharga diperkirakan senilai €10 juta (Rp168 miliar) dilaporkan dicuri. Polisi telah menangkap dua tersangka, dan perburuan berlanjut untuk pencuri lainnya.
Perampokan terjadi sekitar tengah hari pada Selasa (7/9/2021), dengan para tersangka menargetkan toko di Place Vendme yang ikonik. Sementara polisi belum secara resmi mengungkap nama butik tersebut, kehadiran penegak hukum yang besar terlihat di toko Bulgari, yang tampaknya menjadi sasaran para perampok.
BACA JUGA: Rampok Toko Perhiasan di Siang hari Bolong, Pelaku Gondol Barang Senilai Rp34 Miliar
Dua tersangka ditangkap ketika mereka mencoba melarikan diri dari TKP, kata polisi, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Laporan media lokal yang mengutip sumber polisi menunjukkan bahwa perampokan berubah menjadi pengejaran dengan kecepatan tinggi, karena para tersangka berusaha melarikan diri menggunakan BMW abu-abu dan dua skuter.
BACA JUGA: Unggah Video TikTok, Logo Misterius Kaos Presiden Prancis Picu Teori Konspirasi
Selama pengejaran, seorang petugas terluka ringan ketika dia ditabrak mobil, sementara salah satu tersangka yang ditahan ditembak di kaki, lapor media Prancis.
Sejumlah tersangka yang tidak diketahui masih buron. Menurut surat kabar Le Parisien, mereka berhasil melarikan diri dengan membawa sejumlah besar barang curian dengan perkiraan nilai sekitar €10 juta.
Insiden tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian perampokan perhiasan terkenal di ibu kota Prancis musim panas ini. Pada Juli, seorang perampok bersenjata menggondol batu mulia dan perhiasan di siang bolong dari toko Chaumet dekat Champs-Elysées.
Perampok pada kesempatan itu ditangkap bersama seorang komplotannya tak lama setelah penggerebekan, dan barang rampasan, senilai hampir €3 juta (sekira Rp50 miliar), ditemukan kembali.
Hanya beberapa hari setelah perampokan di Chaumet, dua perampok menyerang toko Dinh Van, mencuri sekitar €400.000 tunai, dan perhiasan dengan nilai perkiraan €2 juta ($33 miliar).
(Rahman Asmardika)