Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Intel AS: Ada Ancaman Teroris Baru yang Lebih Besar Selain Afghanistan

Vanessa Nathania , Jurnalis-Selasa, 14 September 2021 |13:51 WIB
Intel AS: Ada Ancaman Teroris Baru yang Lebih Besar Selain Afghanistan
Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines (Foto: CNN)
A
A
A

WASHINGTONBadan Intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan Aghanistan tidak lagi menjadi perhatian utama AS di antara ancaman teroris internasional ke AS.

Sebelumnya, beberapa kritikus khawatir Afghanistan akan menjadi surga bagi organisasi teroris seperti ISIS dan Al Qaeda untuk berkumpul kembali setelah penarikan AS.

Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines mengatakan pada KTT Intelijen dan Keamanan Nasional tahunan di Washington, ancaman teror yang berasal dari Somalia, Yaman, Suriah dan Irak – khususnya ISIS – menimbulkan bahaya yang lebih besar daripada yang mungkin muncul dari Afghanistan,

"Dalam hal tanah air, ancaman sekarang dari kelompok teroris, kami tidak memprioritaskan Afghanistan di daftar teratas," katanya, berbicara melalui konferensi video.

"Apa yang kami lihat adalah Yaman, Somalia, Suriah, dan Irak untuk ISIS. Di situlah kami melihat ancaman terbesar,” lanjutnya.

(Baca juga: Cara Unik Wanita Afghanistan Protes Kebijakan Taliban Terhadap Perempuan, Pakai Baju Tradisional Warna-warni)

ISIS masih beroperasi di Suriah dan Irak, meskipun kelompok itu telah dilumpuhkan oleh kehadiran militer AS di kedua negara. Di Yaman, sebuah cabang Al Qaeda yang berbasis di sana telah mencoba menyerang Amerika Serikat. Dan di Somalia, AS secara teratur melakukan serangan kontraterorisme terhadap Al-Shabaab, yang pada awal 2020 melancarkan serangan terhadap fasilitas AS di Kenya sehingga menewaskan seorang tentara AS dan dua kontraktor AS.

Haines mengakui bahwa intelijen AS di Afghanistan telah "berkurang", tanpa pasukan dan tanpa pemerintah dukungan AS yang berkuasa di Kabul, tetapi dia bersikeras bahwa komunitas intelijen telah mempersiapkan kenyataan ini untuk beberapa waktu.

(Baca juga: Penjara Dibobol, 266 Narapidana Lepas)

Para pejabat telah mengatakan secara terbuka bahwa cabang Negara Islam di Afghanistan, ISIS-K, memang menimbulkan potensi ancaman bagi AS. Kelompok itu melancarkan bom bunuh diri pada 26 Agustus, di tengah evakuasi Amerika dari Kabul, yang menewaskan 13 anggota militer AS dan puluhan warga Afghanistan.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement