KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Ismail Sabri Yaakob telah memperingatkan bahwa kesepakatan AUKUS yang dijalin Canberra dengan Inggris dan Amerika Serikat (AS) untuk membantu Australia mengembangkan kapal selam nuklir dapat memicu perlombaan senjata nuklir di kawasan Indo-Pasifik. Sementara itu seorang mantan diplomat mengklaim kesepakatan AUKUS membuat Australia sekarang terisolasi.
Keprihatinan terkait efek perjanjian AUKUS itu disampaikan PM Sabri pada Sabtu (18/9/2021) setelah dia berbicara dengan PM Australia Scott Morrison tentang perjanjian tersebut.
“Kesepakatan AUKUS bisa menjadi 'katalis untuk perlombaan senjata nuklir di kawasan Indo-Pasifik',” kata PM Sabri
dan juga bisa “memprovokasi kekuatan lain untuk bertindak lebih agresif di kawasan itu, terutama di Laut China Selatan,” Ismail memperingatkan. Dia kemudian meminta semua orang “untuk menghindari provokasi dan persaingan senjata di wilayah tersebut.”