Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

5 Fakta Nur Sajat Transgender Mejeng di Masjidil Haram, Diburu Polisi Malaysia

Lutfia Dwi Kurniasih , Jurnalis-Kamis, 23 September 2021 |07:36 WIB
5 Fakta Nur Sajat Transgender Mejeng di Masjidil Haram, Diburu Polisi Malaysia
Nur Sajat. (Foto: Bangkok Post)
A
A
A

4. Perintah Penangkapan 

Terkait kasus penistaan agama, semestinya sidang kembali digelar. Namun Sajat mangkir. Pengadilan Tinggi Syariah di Malaysia telah mengeluarkan surat perintah penangkapan yang ditindaklanjuti otoritas agama negara bagian Selangor dengan mengerahkan lebih dari 100 petugas untuk memburunya. 

Dia hendak ditangkap karena tidak hadir dalam persidangan pada 23 Februari 2021. Menurut sebuah sumber yang dikutip Bernama, surat perintah penangkapan dikeluarkan oleh Hakim Syarie Mohammad Khalid Shaee. 

"Dia (Muhammad Sajjad) tidak menghadiri pengadilan hari ini dan hakim mengeluarkan surat perintah penangkapan," kata sumber itu.

5. Mengaku Sempat Diancam

Beberapa waktu lalu, Nur Sajat mengaku menerima ancaman pembunuhan mengerikan. Ancaman pembunuhan itu datang setelah videonya beredar di media sosial.

Dalam video itu dia menyatakan ingin keluar dari Islam karena tak tahan dengan perlakuan orang-orang terhadapnya. Dalam pandangannya publik dan otoritas agama telah membuatnya tertekan.

“Saya akan tinggalkan Islam, akan lebih baik seperti ini. (Orang yang antitransgender) membuat saya ingin keluar dari agama. Karena kami tidak melakukan kesalahan apa pun, tetapi orang-orang dengan kasar menyalahkan kami karena berbuat jahat," bunyi rekaman video itu dikutip dari South China Morning Post, Sabtu (20/3/2021). 

Video viral di Facebook itu seketika diberondong dengan komentar. Di bawah unggahan itu, warganet menanggapi dengan serangkaian ancaman. Muncul komentar mengerikan antara lain, “Saya ingin melempari dia dengan batu sekarang." Ada pula komentar sadis, "Darahnya halal (dibunuh)".

Aktivis Hak Asasi Manusia dan komunitas LGBT menyebut ancaman pembunuhan terhadap Sajat sangat "memprihatinkan". Apalagi telah terjadi kekerasan dan pembunuhan terhadap komunitas transgender di Malaysia setiap tahun selama dekade terakhir.

Numan Afifi, petugas komunikasi dari Asosiasi LGBT Internasional Asia, mengatakan kebencian yang ditujukan pada Sajat merupaan hasil dari liputan media negatif selama bertahun-tahun dan pidato kebencian oleh tokoh politik dan agama terhadap komunitas LGBT Malaysia. 

(Qur'anul Hidayat)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement