(Baca juga: Pejabat Saudi Bantah Lontarkan Ancaman Pembunuhan Terhadap Penyelidik PBB)
Pada 2 Oktober 2018, ia memasuki konsulat Saudi di Istanbul untuk mengurus dokumen untuk menikahi Cengiz, yang berkewarganegaraan Turki. Menurut pejabat AS dan Turki, regu pembunuh Saudi yang telah menunggu kemudian mencekiknya dan memotong-motong tubuhnya.
Presiden AS pada saat itu Donald Trump mengecilkan episode tersebut, dengan mengatakan bahwa lebih penting bahwa Arab Saudi membeli senjata AS dan berbagi permusuhan terhadap Iran.
Biden bersumpah akan melakukan pendekatan yang lebih keras, mendeklasifikasi intelijen dan menjatuhkan sanksi kepada Saudi meskipun tidak pada putra mahkota itu sendiri.
(Susi Susanti)