TAIWAN - Taiwan telah mendesak Beijing untuk menghentikan tindakan provokatif yang tidak bertanggung jawab setelah 56 pesawat tempur China memasuki zona pertahanan udaranya pada Senin (4/10), serangan terbesar yang pernah dilaporkan oleh angkatan udara China.
Taiwan menyebut Beijing sebagai "pelaku utama" untuk ketegangan baru-baru ini.
Namun China menyalahkan Amerika Serikat (AS) atas meningkatnya agitasi dengan Taiwan.
China melihat Taiwan yang demokratis sebagai provinsi yang memisahkan diri, tetapi Taiwan melihat dirinya sebagai negara berdaulat.
(Baca juga: Taiwan Klaim 93 Pesawat Militer China Serbu Zona Pertahanannya, AS Prihatin)
Pulau itu telah komplain selama lebih dari setahun tentang angkatan udara China yang berulang kali terbang di dekatnya.
Sejak Jumat (1/10), China telah mengirim hampir 150 pesawat ke zona pertahanan Taiwan.
Menurut peta yang disediakan oleh pemerintah Taiwan, misi terbaru termasuk 34 pesawat tempur J-16 dan 12 pesawat pengebom H-6 berkemampuan nuklir, yang semuanya terbang di daerah dekat Kepulauan Pratas yang dikuasai Taiwan.
Empat lagi pesawat tempur China terlihat pada Senin (4/10) malam, sehingga total menjadi 56 pesawat dalam satu hari.
(Baca juga: Taiwan Kirim Pesawat Tempur Halau Pesawat China, Sistem Rudal Pantau Pergerakan)
Badan pembuat kebijakan utama China di Taiwan, Mainland Affairs Council (MAC), menuduh Beijing "sangat merusak status quo perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan".
Follow Berita Okezone di Google News