Para siswa mengaku senang dapat mengikuti proses belajar terlindung dari panas terik matahari dan tanpa ada kekhawatiran basah jika hujan turun.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Padangsidimpuan, Imam Ghozali harahap mengaku sangat sedih melihat kondisi bangunan tempat di mana dirinya dulu menuntut ilmu. Oleh karenanya, dia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun sekolah untuk lebih layak.
Sebelumnya, kondisi bangunan SD Negeri 200218 di Kota Padangsidimpuan bak kandang hewan. Bagaimana tidak, buruknya fasilitas sekolah mulai dari kaca jendela sudah pecah hingga atap bangunan yang sudah tidak ada lagi alias beratapkan langit.
Baca Juga: 200 Sekolah di Kota Bogor Siap Belajar Tatap Muka Terbatas Mulai 4 Oktober
Buruknya kondisi bangunan ini sudah terjadi selama bertahun-tahun yang lalu. Bahkan, kondisi kian diperparah saat tidak diperbolehkannya proses belajar mengajar tatap muka di masa pandemi Covid-19. Di mana, atap bangunan sekolah berhilangan. Hal tersebut diketahui setelah proses belajar mengajar tatap muka diberlakukan.
(Arief Setyadi )