Senator asal Jawa Timur itu juga kembali menyampaikan rencana Amandemen Konstitusi perubahan ke-5. Dimana amandemen menjadi sebuah momentum kesadaran bersama sebagai Negarawan, untuk memikirkan agar Indonesia dapat segera mewujudkan cita-citanya.
"Indonesia harus lebih berdaulat atas apa yang terkandung di dalam bumi, air, udara dan semua kekayaan alamnya. Harus berdaulat atas sektor-sektor strategis yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Mulai dari sektor pangan, kesehatan, pendidikan, kebudayaan dan lainnya," papar Mantan Ketua Umum PSSI itu.
Lebih penting lagi, menurutnya, Indonesia harus berdaulat dan mampu menyiapkan diri karena akan memasuki era Dis-rupsi di segala bidang dan adanya perubahan global yang sangat cepat.
Baca juga: Kepala Suku Papua Dukung LaNyalla Lanjutkan Program Jokowi di Bumi Cendrawasih
"Tanpa kedaulatan, kita hanya akan menjadi negara yang diatur dan dikendalikan oleh negara lain. Juga dipaksa tunduk kepada aturan-aturan global yang tidak adil. Yang pada akhirnya, kekayaan negara ini akan dikuasai oleh segelintir orang, baik itu bangsa kita sendiri maupun bangsa asing," ungkapnya.
Di situlah pentingnya menyatukan pikiran dan kebatinan dalam menyongsong rencana Amandemen Konstitusi perubahan ke-5. Pemahaman itu, ditambahkannya, harus terus disampaikan kepada rakyat, khususnya kelompok-kelompok masyarakat, termasuk warga PSHT sebagai pegiat dan penjaga warisan kebudayaan.
Baca juga: LaNyalla Tekankan Pentingnya Manajemen Pengelolaan Venue Pasca PON Papua
"Agar semua kelompok masyarakat paham benar tujuan amandemen, sehingga tidak disederhanakan dengan kalimat; Rakyat lebih butuh Suplemen daripada Amandemen," katanya.
(Fakhrizal Fakhri )