JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut penguatan industri biodiesel dapat berfungsi menjaga stabilitas harga CPO atau kelapa sawit.
Menurutnya, jangan sampai Indonesia sebagai pemilik CPO tidak punya peran dalam menentukan harga.
“Jangan sampai kita memiliki CPO tapi yang menentukan harga yang ada di pasar. Tidak!,” katanya saat meresmikan Pabrik Biodiesel milik PT Jhonlin Agro Raya di Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, Kamis (21/10/2021).
Dia mengatakan bahwa Indonesia harus mampu mengendalikan harga CPO dengan cara mengendalikan ekspor. Di mana, ekspor CPO bisa dilakukan jika harga memang sedang baik.
“Kita mestinya bisa mengendalikan ini dengan cara kalau pas ekspor harga baik, silakan ekspor," lanjutnya.
Baca juga: Presiden Jokowi Ingin RI Punya Peran Tentukan Harga Kelapa Sawit Dunia
"Kalau tidak, pakai sendiri. Kita punya alternatif dan opsi-opsi itu. Memastikan stabilitas demand dan permintaan pada para petani sawit. Dan akan memberikan efek pada kesejahteraan masyarakat secara luas,” imbuh Jokowi.
Baca juga: Hilirisasi, Indonesia Jadi 'Raja' Sawit Dunia di 2045
Pada kesempatan itu, Jokowi terus mendorong agar perusahaan-perusahaan di tanah air melakukan hilirisasi kelapa sawit atau CPO. Dengan begitu, CPO tidak secara langsung diekspor tapi harus terlebih dahulu diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
“Kita berharap juga nantinya ada perusahaan-perusahaan yang lain yang mulai menghilirisasikan, mengindustrialisasikan CPO-nya. Baik menjadi minyak goreng, baik menjadi kosmetik, atau menjadi barang setengah jadi, atau barang jadi lainnya,” pungkasnya.
Baca juga: Jokowi Resmikan Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin
(Fakhrizal Fakhri )