Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

13 Rumah Rusak Parah Akibat Angin Kencang di Semarang

Binti Mufarida , Jurnalis-Minggu, 24 Oktober 2021 |10:17 WIB
13 Rumah Rusak Parah Akibat Angin Kencang di Semarang
angin kencang landa semarang/ BNPB
A
A
A

JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang melaporkan sebanyak 13 rumah warga rusak akibat angin kencang yang terjadi di Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah yang berlangsung pada Jumat, 22 Oktober 2021.

(Baca juga: BPBD Salurkan Bantuan kepada Korban Bencana Angin Kencang di Lampung Tengah)

“Rumah tersebut rata-rata mengalami kerusakan pada bagian atap. Kuatnya angin menyebabkan genteng rumah warga berserakan. Dilaporkan juga tidak ada korban jiwa atas kejadian ini,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resminya, Minggu (24/10/2021).

(Baca juga: 3 Orang Meninggal Akibat Bencana Longsor di Deli Serdang)

Fenomena angin kencang ini melanda beberapa wilayah di Kota Semarang. Adapun wilayahnya meliputi Kelurahan Pongangan yang terletak di Kecamatan Gunungpati, Kelurahan Kalipancur di Kecamatan Ngaliyan dan Kelurahan Bendan Duwu di Kecamatan Gajah Mungkur.

Setelah angin kencang mereda, tim BPBD Kota Semarang melakukan kaji cepat dengan menerjunkan tim ke lapangan guna melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan unit terkait. Sebagai upaya penanganan, BPBD Kota Semarang segera memberikan bantuan logistik kepada warga yang terdampak kejadian ini.

Saat ini, para warga dibantu dengan tim gabungan yang berada di lapangan bergotong royong memperbaiki kerusakan rumah dan membersihkan material yang terbawa saat terjadi angin kencang.

Sementara itu, dari prakiraan cuaca BMKG menyebutkan, wilayah Semarang masih berpotensi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang pada esok hari (25/10). Oleh karena itu, BNPB selalu mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti angin kencang. Kondisi ini dapat terjadi atau menyertai saat hujan berlangsung. Selain itu, fenomena cuaca ekstrem tersebut biasa terjadi saat pergantian musim.

“Menghindari dari bahaya angin kencang, masyarakat diimbau untuk berlindung di dalam bangunan yang kokoh dan jangan berada di bawah pohon maupun papan baliho ketika terjadi hujan,” tutup Abdul Muhari.

(Fahmi Firdaus )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement