CHINA - China telah menekan pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan agar "secara efektif" melindungi hak-hak perempuan dan memperbarui seruannya untuk mencabut sanksi internasional terhadap negara yang dilanda konflik itu guna membantunya mengatasi "kekacauan ekonomi" yang meningkat.
Menteri Luar Negeri China Wang Yi membahas masalah itu dalam pembicaraan dua hari dengan para pemimpin Taliban yang berakhir hari Selasa (26/10) di Doha, Qatar. Para pejabat Taliban mengatakan delegasi tingkat tinggi mereka yang hadir yakni Wakil Perdana Menteri Abdul Ghani Baradar dan Menteri Luar Negeri Amir Khan Muttaqi.
Wang Yi mendesak masyarakat internasional agar membantu Afghanistan mengatasi “krisis kemanusiaan, kekacauan ekonomi, ancaman teroris dan kesulitan pemerintahan,” dan mengarahkan negara itu pada jalur pembangunan yang “baik”.
Baca juga: Menlu China Akan Bertemu Pemerintah Sementara Taliban, Bahas Situasi di Afghanistan
“China mendesak negara-negara Barat secara keseluruhan, yang dipimpin Amerika, agar mencabut sanksi, dan mengimbau semua pihak agar terlibat dengan Taliban Afghanistan secara rasional dan pragmatis,” terangnya.
Pernyataan ini mengutip Wakil Baradar yang meyakinkan Wang bahwa Taliban terus mengambil "langkah-langkah inklusif" dan merekrut personel dari semua etnis Afghanistan untuk berpartisipasi dalam pemerintahan negara pada masa depan. Sedangkan pejabat Taliban menggambarkan pembicaraan dengan China sebagai bermanfaat, dan bahwa kedua pihak meninjau ulang hubungan diplomatik bilateral, perdagangan dan peluang pendidikan bagi siswa Afghanistan di China.
Baca juga: Taliban Menangkan Dukungan Bantuan Keuangan, AS dan Sekutu Harus Membayar