KABUL - Sejumlah penembak yang mengidentifikasi diri sebagai Taliban menyerang sebuah pesta pernikahan di sebelah timur Afghanistan untuk menghentikan musik yang dimainkan. Pihak berwenang mengatakan dua orang tewas dan sepuluh lainnya terluka.
Akibat penembakan itu dilaporkan 3 orang teeas dan 10 terluka. Seorang juru bicara Taliban berkata dua dari tiga penembak telah ditahan, akan tetapi ia menyangkal bahwa mereka bertindak atas nama gerakan Islamis tersebut.
Musik dilarang oleh Taliban ketika mereka menguasai Afghan pada 1996 hingga 2001.
Otoritas pemerintahan Taliban yang baru saat ini belum pernah mengeluarkan aturan semacam itu.
Baca juga:Â Â Wamenkeu AS : Taliban Tak Diizinkan Akses Dana Cadangan Bank Sentral Afghanistan
Seorang saksi mata mengatakan kepada BBC, empat pasangan dinikahkan dalam pesta perkawinan massal di Distrik Surkh Rod, Provinsi Nangarhar, pada Jumat (29/10).
Mereka telah mengantongi izin dari pemimpin Taliban setempat untuk menyetel musik dengan pengeras suara di area khusus perempuan.
Baca juga:Â Bom Bunuh Diri di Masjid Syiah Afghanistan Tewaskan Puluhan Orang, ISIS Klaim Tanggung Jawab
Tapi pada malam hari, para penembak - seluruhnya pria - menerobos masuk dan mencoba menghancurkan sejumlah pengeras suara.
Saat para tamu memprotes tindakan ini, para pria itu menembakkan senjatanya.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan saat ini kasus tersebut masih diinvestigasi.