SUKOHARJO - Desa Jangglengan, sebuah desa di Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah dulunya merupakan hutan jati. Di sana, dibangun sebuah pesanggrahan yang menjadi tempat Raja Keraton Solo bertapa dan meditasi.
Di wilayah tersebut tumbuh ribuan pohon jati yang mayoritas berukuran besar. Bahkan, nama Jangglengan bermakna buah jati.
Baca Juga:Â Â Sifat Buruk Gajah Mada, Nyatanya Tak Setiakawan
Keraton Solo di bawah kepimpinan Paku Buwono IX mendapatkan wangsit untuk membangun pesanggrahan di sekitar Bengawan Solo. Kemudian, diutuslah kerabat keraton untuk mencari daerah yang cocok untuk membangun pesanggrahan.
"Utusan PB IX menyusuri Bengawan Solo untuk mencari lokasi tersebut. Mereka berjalan kaki selama berhari-hari," kata seorang sesepuh Desa Jangglengan, Sumito seperti dikutip Solopos.com Sabtu (27/11/2021).
Hingga akhirnya, utusan kerabat keraton itu sampai ke sebuah hutan jati yang lokasinya tak jauh dari Bengawan Solo. Lokasi itu dianggap paling cocok dibangun pesanggrahan.
Bermodal batang kayu jati, mereka pun membangun pesanggrahan. Selang beberapa hari, Paku Buwono IX menyambangi lokasi tersebut untuk bertapa atau meditasi beberapa hari.
Baca Juga:Â Benny Moerdani, Jenderal Intel Perintis Jalan Politik Soeharto!
Raja Keraton Solo itu duduk di gundukan tanah yang dikelilingi pohon-pohon jati. "Lokasi pesanggrahan PB IX terletak di tengah hutan jati. Beliau melakukan semadi untuk mencari ilham, tuturnya.
Baca Juga: KKP Pastikan Proses Hukum Pelaku Perdagangan Sirip Hiu Ilegal di Sulawesi Tenggara