NEW YORK - CEO Moderna Stephane Bancel membuat pasar saham turun pada Selasa (30/11), karena pernyataannya bahwa vaksin Covid-19 yang tersedia saat ini kurang manjur melawan varian baru Omicron daripada varian Delta.
"Saya pikir, tidak ada kemanjuran vaksin yang berada pada tingkat yang sama seperti untuk melawan varian Delta," terangnya kepada Financial Times.
Pasar saham utama Eropa yang ketakutan bahwa resistensi (ketahanan) vaksin dapat memperpanjang pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun, turun sekitar 1% pada Senin (27/11) malam. Indeks saham berjangka AS turun lebih dari 1%.
Baca juga:Â Â Uni Eropa: Vaksin Covid-19 untuk Omicron Dapat Disetujui 3 - 4 Bulan
Minyak mentah turun sedikit di bawah 3%, sementara indeks Nikkei Tokyo ditutup turun 1,6%.
Direktur Eksekutif Badan Obat Eropa (EMA) Emer Cooke mengatakan kepada Parlemen Eropa, bahkan jika varian baru merebak lebih luas, vaksin yang ada akan terus memberikan perlindungan.
Baca juga:Â WHO Peringatkan Risiko Tinggi Lonjakan Infeksi Omicron di Seluruh Dunia
Ketua Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECDC), Andrea Ammon mengatakan, 42 penularan varian yang sejauh ini dipastikan di 10 negara Uni Eropa dirasakan ringan atau tanpa gejala, meskipun pada kelompok usia yang lebih muda.
Universitas Oxford mengatakan, belum ada bukti bahwa vaksin yang ada saat ini tidak akan mencegah sakit parah akibat virus Omicron. Tetapi mereka siap untuk dengan cepat merekayasa versi terbaru dari vaksin yang dikembangkan dengan AstraZeneca jika perlu.
Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan pihaknya mempertimbangkan penggunaan suntikan booster yang dianggap akan terus melindungi diri dari penyakit parah, termasuk varian baru ini.
(sst)