Presiden menyampaikan lima strategi untuk mencapai target produksi 1 juta BOPD minyak dan 12 BSCFD gas di tahun 2030. Lima strategi tersebut adalah optimalisasi produksi dari lapangan yang sudah ada, mempercepat transformasi cadangan menjadi produksi, mempercepat penerapan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR), menggalakkan eksplorasi secara masif dan mempercepat reformasi regulasi melalui kebijakan perizinan satu pintu dan pemberian insentif untuk industri hulu migas.
Dengan adanya komitmen Indonesia untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060, peran industri hulu migas, terutama gas bumi, menjadi semakin krusial seiring dengan komitmen pemerintah untuk pelan-pelan mengurangi pemakaian energi batubara. Gas bumi sebagai alternatif energi yang lebih besar akan memainkan peran penting dalam masa transisi menuju energi baru terbarukan.
Fatar mengatakan perjalanan menuju Net Zero Emission serta peran penting sektor hulu migas dalam rangka kelanjutan ketahanan energi dan kestabilan makroeknomi menciptakan tantangan tersendiri, utamanya bagaimana sektor ini dapat melakukan eksplorasi dan produksi dengan cara-cara yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
"Perlu diingat bahwa perjalanan menuju Net Zero Emission bukanlah merupakan sprint tetapi marathon. Kita semua harus bertransformasi dan transformasi tersebut harus dimulai hari ini," ucapnya.
Acara yang berlangsung sejak 29 November ini juga menampilkan tujuh pembicara utama dari dalam dan luar negeri, lima diskusi panel, 11 concurrent forums, serta CEO forum yang dihadiri wakil kepala SKK Migas bersama tujuh pimpinan Kontraktor KKS.
Sementara Konvensi IOG 2021 ditutup dengan beberapa kegiatan penting, yaitu Penandatanganan 41 Kesepakatan Komersial; SKK Migas Award; dan peluncuran Buku Data Kemampuan Nasional.
Penandatanganan 41 Kesepakatan Komersial
Dalam kesempatan tersebut, sebanyak 41 kesepakatan komersial ditandatangani bertepatan dengan hari terakhir konvensi IOG 2021.
Kesepakatan tersebut meliputi 12 perjanjian jual beli dengan total komitmen pasokan sebesar 189 miliar british thermal unit per hari (BBTUD) dan 620 ribu metrik ton LPG per tahun, 1 heads of agreement (HoA), 2 memorandum of understanding (MoU), dan 26 perjanjian sebagai implementasi penyesuaian harga gas bumi dengan volume sebesar 926 BBTUD. Rentang durasi kontrak dari 2 hingga 14 tahun.