LUMAJANG - Korban meninggal terdampak letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, semakin bertambah. Hingga siang ini, korban tewas menjadi 34 orang, sebelumnya korban jiwa berjumlah 22 orang.
(Baca juga: Mengenang Soe Hok Gie dan Idhan Lubis yang Meninggal Dalam Dekapan Semeru)
"Hingga saat ini jumlah korban meninggal sebanyak 34 orang dan 16 orang masih dalam pencarian," kata Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Surabaya I Wayan Suyatna di Posko Lapangan Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Selasa (7/12/2021).
Dia menambahkan, ada empat tim evakuasi yang melakukan operasi pencarian terhadap korban terdampak awan panas guguran di beberapa titik yakni di Curah Kobokan, Kampung Renteng, dan lokasi penambangan pasir.
(Baca juga: Kisah Haru Rumini, Meninggal Berpelukan Bersama Ibunya Digulung Wedhus Gembel Semeru)
"Tim evakuasi paling banyak menemukan jenazah korban di dua lokasi yakni Dusun Curah Kobokan, Desa Supiturang, dan Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh," tuturnya.
Ia menjelaskan jenazah korban lebih banyak ditemukan tertimbun material abu vulkanik dan awan panas guguran, namun ada juga yang ditemukan di dalam reruntuhan rumah.
"Sejauh ini cuaca cukup cerah dalam melakukan evakuasi korban awan panas guguran Semeru karena kendala tim operasi selama ini yakni faktor cuaca seperti angin kencang dan hujan deras, serta aktivitas Semeru seperti awan panas guguran dan abu vulkanik," tuturnya.
Ia mengatakan aktivitas Gunung Semeru yang masih berpotensi meluncurkan awan panas guguran juga menjadi pertimbangan tim operasi dalam melakukan evakuasi korban.