7. Sempat dibubarkan
Pasukan Kesenangan yang dimulai pada 1970-an ini dibubarkan ketika Kim Jong-il meninggal pada 2011 dan putranya Kim Jong-un berkuasa. Hal itu diduga karena Kim Jong-un tidak memercayai siapa pun dalam pemerintahan ayahnya—termasuk wanita dan anak perempuan dari Pasukan Kesenangan.
"Para wanita yang menghibur ayahnya mengetahui banyak rahasia dan mereka sekarang telah diperintahkan untuk berjanji untuk tidak mengungkapkan informasi apa pun sebelum dikirim kembali ke kampung halaman mereka", kata Profesor Toshimitsu Shigemura, pakar Korea Utara di Universitas Waseda Tokyo, dikutip The Telegraph. Masing-masing wanita itu diperkirakan telah menerima imbalan sekitar USD4.000 (Rp57 juta), yang merupakan jumlah uang tunai yang sangat besar di Korea Utara yang dilanda kemiskinan. Mereka juga diberi peralatan listrik untuk membeli kebutuhan mereka. Selama empat tahun, Pleasure Squad benar-benar dihentikan. Tetapi pada 2015, muncul laporan di Korea Selatan bahwa Kim Jong-un sedang berburu untuk merekrut gadis dan wanita baru untuk Pasukan Kesenangan yang sepenuhnya miliknya sendiri. Chosun Ilbo melaporkan penguasa ini telah "mengembangkan rasa" untuk gadis saat dirinya dirawat karena asam urat pada 2014.
(Susi Susanti)