PYONGYANG – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dikabarkan telah menghidupkan kembali salah satu tradisi tergelap rezimnya yakni "Pasukan Kesenangan" (Pleasure Squad) atau Kippumjo. Pasukan ini berisi para wanita penghibur rahasia yang pertama kali dibuat oleh kakeknya. Mereka bertugas memuaskan seks para pejabat di tengah-tengah tugas negara mereka. Berikut 7 fakta ‘pasukan khusus” ini.
1. Ada 2.000 orang
Pasukan hareem berjumlah 2.000 orang ini selalu siap menyanyi dan menari untuk para pejabat. Termasuk berhubungan seks dan pesta pora lainnya. Yang paling mengejutkan yaitu beberapa anggota Pleasure Squad masih berusia remaja sekitar 13 tahun, dibawa langsung keluar dari sekolah untuk menjadi pekerja seks. Pembelot dari Korea Utara bahkan mengatakan gadis-gadis itu harus menjalani pemeriksaan medis invasif untuk membuktikan bahwa mereka perawan sebelum mereka dapat bergabung.
Baca juga: Kisah 2.000 Gadis Perawan Pemuas Seks Pejabat Korut, Dibayar Rp57 Juta
2. Sejarah kippumjo
The Pleasure Squad atau Kippumjo dimulai pada masa pemerintahan pendiri Korea Utara, Kim Il-sung, yang masih dianggap sebagai Presiden Abadi negara itu yang meninggal pada tahun 1994. Baca juga: Kim Jong-un Ultah, Warga Korut yang Kelaparan Diperintahkan Buat Permen untuk Hadiah Pada akhir 1970-an, pada puncak kekuasaannya, dia mengirim pejabatnya untuk menjelajahi negara itu untuk mencari wanita dan gadis muda yang paling menarik untuk menyanyi dan menari.
Baca juga: Kim Jong-un Ultah, Warga Korut yang Kelaparan Diperintahkan Buat Permen untuk Hadiah
Beberapa dari mereka juga mulai bekerja sebagai pembantu rumah tangga. Mereka juga diperintahkan untuk menjadi "wanita penghibur" bagi pejabat yang berkuasa.
3. Targetkan perawan
Pasukan ini menargetkan gadis beli berusia sekitar 13 dan 14 tahun, dan bahkan direkomendasikan sebagai tim untuk merawat orang yang sakit oleh sekolah mereka. Kim Il-sung menargetkan perawan secara khusus karena dia percaya berhubungan seks dengan mereka memungkinkan dia untuk menyerap "ki" atau kekuatan hidup seorang gadis. Pihak berwenang akan memberi tahu orang tua gadis-gadis itu bahwa putri mereka dibawa dalam misi penting untuk melayani Kim Il-sung. Mereka jelas tidak bisa menolak perintah itu. Gadis-gadis itu kemudian akan disimpan di rumah pemimpin partai dan harus melakukan apa pun yang diperintahkan.