Dikonfirmasi soal besaran anggaran pembangunan lapas baru tersebut, Yasonna mengakui pihaknya telah menghabiskan banyak biaya. Oleh karenanya, pembangunan lapas bukan jadi solusi yang tepat dalam mengatasi overkapasitas.
"Makanya saya mengatakan kalau kita berkejar-kejaran membangun lapas dengan jumlah kejahatan yang ada, keuangan negara tidak akan mampu. Anggaran Rp131 miliar, belum untuk peralatan-peralatan seperti kasur, pembinaan dan lain-lain," tutur Yasonna.
"Jadi memang mahal sekali. Karena narkoba, ini maksimum sekuriti, ada narkoba dan bandar. Mudah-mudahan kalau ada anggaran nanti dan uang kita cukup akan kita bangun lagi. Karena tanah kita di Nusakambangan ini 21000 ha," katanya.
(Erha Aprili Ramadhoni)