BEIJING - Sebuah penelitian di China telah mengungkapkan bahwa vaksin yang dibuat oleh Sinovac Biotech China gagal memberikan perlindungan yang memadai terhadap Covid-19 varian Omicron bahkan setelah suntikan booster diberikan.
Pada Kamis (23/12/2021), para peneliti dari University of Hong Kong dan Chinese University of Hong Kong meminta orang-orang untuk mendapatkan suntikan penguat dari Pfizer's Comirnaty untuk melindungi diri mereka dari jenis Omicron dari Covid-19.
BACA JUGA: Sinovac dan CanSino Klaim Vaksinnya Efektif Cegah Omicron
Studi yang diterbitkan pada Kamis itu mengungkapkan bahwa suntikan CoronaVac, yang dibuat oleh Sinovac Biotech China, gagal melindungi orang dari varian Omicron bahkan setelah tiga dosis diberikan.
“Dosis ketiga CoronaVac yang diberikan kepada mereka yang menerima dua dosis CoronaVac sebelumnya tidak memberikan tingkat antibodi pelindung yang memadai,” kata para peneliti sebagaimana diwartakan RT.
“Mereka yang telah menerima dua dosis Comirnaty atau CoronaVac harus mendapatkan dosis ketiga vaksin Comirnaty sekira enam bulan setelah dosis vaksin kedua mereka untuk mencapai perlindungan optimal terhadap varian Omicron,” kata Profesor Malik Peiris, rekan penulis studi tersebut, kata dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Rekomendasi WHO: Mereka yang Disuntik Vaksin Sinovac Harus Dapat Booster Covid-19
Studi berbasis laboratorium menyelidiki aktivitas penetralan dalam darah orang yang diinokulasi dengan vaksin Comirnaty atau CoronaVac, yang keduanya saat ini digunakan di Hong Kong.
Para peneliti juga mencatat bahwa dua dosis suntikan Comirnaty Pfizer tidak memberikan tingkat perlindungan yang memadai, meskipun dosis booster memberikan kemampuan penetralan yang cukup.