Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KALEIDOSKOP 2021: Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Miliki 8 Fokus Kerja!

Tim Okezone , Jurnalis-Jum'at, 31 Desember 2021 |04:54 WIB
KALEIDOSKOP 2021: Jenderal Andika Perkasa Jadi Panglima TNI, Miliki 8 Fokus Kerja!
Panglima TNI Andika Perkasa (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Tahun 2021 menjadi salah satu tahun yang berpengaruh di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Pucuk pimpinan angkatan bersenjata itu memiliki kepala baru.

Ia adalah Jenderal Andika Perkasa. Penunjukan pria kelahiran Bandung itu terkuak publik usai Presiden Joko Widodo mengirimkan Surat Presiden (Surpres) yang isinya menunjuk Jenderal Andika sebagai calon tunggal Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa Jokowi mencalonkan Jenderal Andika Perkasa. Andika sendiri sempat menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspamres).

Siapa Jenderal Andika Perkasa?

Dalam biografinya, Jenderal TNI Andika Perkasa lahir di Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964. Sebelum dilantik menjadi KSAD, lulusan Akademi Militer (Akmil) 1987 itu menjabat panglima Komando Strategis Angkatan Darat (pangkostrad) sejak 13 Juli 2018.

Di dunia militer, karier Andika terbilang meroket dengan sangat pesat. Padahal, enam tahun lalu, menantu tokoh intelijen AM Hendropriyono itu masih menyandang pangkat kolonel saat menjabat Komandan Resor Militer (Danrem) 023/Kawal Samudera, Kodam I/Bukit Barisan.

Selain Danrem 023/Kawal Samudera, di level perwira menengah, Andika pernah menjabat sebagai Sespri Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, dan Komandan Resimen Induk (Danrindam) Kodam Jaya/Jayakarta di Jakarta.

Nama Andika mulai menanjak ketika diangkat sebagai kepala Dinas Penerangan TNI AD (kadispenad) berdasarkan Keputusan Panglima TNI No Kep/871/XI/2013 pada 8 November 2013. Dia mendapatkan promosi sebagai jenderal bintang satu (brigjen TNI) pada waktu itu.

Infografis Andika Perkasa

Hanya 11 bulan Andika menjabat kadispenad, kariernya terus naik ketika pada 22 Oktober 2014 dipercaya sebagai komandan Paspampres menggantikan Mayjen TNI Doni Monardo. Jabatan mentereng itu hanya berselang dua hari setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo-Jusuf Kalla. Andika pun resmi menyandang jenderal bintang dua.

Apa pun, karier cemerlang Andika tak berhenti. Dari Danpaspampres, pati yang pernah mengenyam pendidikan di Universitas Harvard, Amerika Serikat itu dipercaya sebagai Pangdam XII/Tanjungpura.

Bintang di pundak Andika bertambah satu ketika dipercaya sebagai Komandan Kodiklat TNI. Dia resmi menyandang pangkat letnan jenderal berdasarkan Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/12/I/2018 tertanggal 4 Januari 2018.

Fokus dan Rencana Jenderal Andika

Dalam menajalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menyampaikan delapan fokus kerja yang terdiri dari 15 tugas.

“Pertama, dan terpenting bagi saya adalah melaksanakan tugas TNI dengan lebih mengembalikan kepada peraturan perundangan yang ada,” ujar Jenderal Andika di Kompleks Parlemen, Sabtu 6 November.

Tugas yang dilaksanakan TNI selama ini, sambungnya, sudah diatur dalam Undang-Undang. “Itu jadi prioritas saya, bagaimana mengembalikan tugas-tugas yang kita lakukan dengan benar-benar berpegang kepada paraturan perundangan. Jangan kelebihan dan harapan saya juga tidak mengambil sektor kementerian atau lembaga lain” tuturnya.

Kedua, terkait penguatan operasi pengamanan perbatasan, baik di darat, laut maupun udara. Ia mengatakan, kementerian pertahanan telah mengatur bagaimana TNI menjalankan tugasnya dalam menjaga wilayah pertahanan. “Detailnya saya sampaikan saat sesi tertutup,” ucap Andika.

Lalu terkait dengan peningkatan kesiapan dan kesiagaan personel TNI juga turut menjadi perhatiannya ke depan. Terutama, dalam hal menjalankan tugas operasi militer perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).

“Siber fokus kami berikutnya karena sudah hadir di mana-mana. Menurut saya harus menjadi fokus yang lebih penting dibandingkan dengan keperluan lain yang juga sebetulnya penting,” lanjut dia.

Kelima, peningkatan sinergitas intelijen terutama di wilayah konflik. Peningkatan koordinasi intelijen di wilayah yang tengah mengalami gangguan keamanan, baik itu konflik horizontal maupun vertikal perlu mendapat perhatian.

Selanjutnya adalah interoperabilitas baik di Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, harus terus menerus dan semakin disatukan. Kemudian, penguatan integrasi, penataan organisasi pun menurut Andika masih banyak ruang perbaikan.

Kedelapan, diplomasi militer yang sesuai dengan kebijakan politik luar negeri Indonesia. “Saya lihat ini satu hal yang harus jadi perhatian saya apabila suatu saat dipercaya jadi panglima TNI,” ujar Andika.

Selamat bertugas jenderal!

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement