Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pesawat Ditembak Rudal Iran, Keluarga Korban di Kanada Dapat Kompensasi Rp1,2 Triliun

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Rabu, 05 Januari 2022 |07:56 WIB
Pesawat Ditembak Rudal Iran, Keluarga Korban di Kanada Dapat Kompensasi Rp1,2 Triliun
Pesawat ditembak rudal Iran (Foto: Reuters)
A
A
A

KANADA - Pengadilan Kanada telah memutuskan memberi kompensasi sebesar 107 juta dolar Kanada (Rp1,2 triliun), ditambah bunga, kepada keluarga enam orang yang meninggal ketika sebuah pesawat jatuh di dekat Teheran pada 2020.

Anggota keluarga yang menerima kompensasi dari Pengadilan Tinggi Ontario kehilangan pasangan, saudara kandung, anak-anak, keponakan, dan sepupu mereka.

Diketahui, pesawat maskapai Ukraine International Airlines PS752 dihantam dua rudal tak lama setelah lepas landas. Iran mengatakan pihaknya salah mengira pesawat itu sebagai rudal Amerika Serikat (AS).

Sebanyak 176 orang di dalam pesawat itu tewas. Mereka termasuk 55 warga Kanada dan 35 orang berstatus penduduk tetap Kanada. Keluarga korban telah mengajukan gugatan perdata terhadap Iran dan pejabat lain yang diangap harus disalahkan atas insiden itu.

 Baca juga: Pengadilan Kanada Batalkan Perjanjian Suaka dengan AS

Sebagian penumpang di pesawat tersebut adalah para mahasiwa dan pegawai universitas di Kanada yang saat itu tengah pulang dari liburan.

Bagi Kanada, kejadian itu menjadi tragedi nasional dan menyentuh banyak komunitas di negara tersebut.

 Baca juga: Nahas Pesawat Jet Pribadi Hilang Kendali dan Jatuh, Semua Penumpang Tewas

Sementara itu, belum jelas bagaimana uang kompensasi itu akan diambil dari Iran. Kuasa hukum keluarga, Mark Arnold, mengatakan timnya akan mencari aset Iran yang dapat disita di Kanada dan luar negeri, yang dapat mencakup kapal tanker minyak.

Ini adalah pertama kalinya kompensasi diberikan kepada keluarga para korban, lansir kantor berita Kanada CBC, seraya menambahkan bahwa Iran tidak membela diri di pengadilan.

Tahun lalu laporan pemerintah Kanada mengatakan Iran "bertanggung jawab penuh" atas jatuhnya pesawat, dan bahwa itu adalah hasil dari "ketidakmampuan" dan "kecerobohan".

Pihak berwenang Iran awalnya membantah bertanggung jawab atas insiden itu, yang terjadi pada 8 Januari 2020. Tetapi setelah semakin banyak bukti terkumpul, Angkatan Udara Pengawal Revolusi mengatakan unit pertahanan udara telah salah mengira Boeing 737-800 sebagai rudal AS.

Pertahanan udara Iran saat itu dalam kondisi siaga tinggi karena negara itu baru saja menembakkan rudal balistik ke dua pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS. Itu sebagai pembalasan atas pembunuhan jenderal top Iran Qasem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Baghdad lima hari sebelumnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement