Mereka yang menerima pemberian itu bertambah besar semangat juangnya. Mereka percaya bahwa mereka pasti akan menang. Demikianlah, mereka sorenya maju kembali menuju Singasari. Lembu Sora, Gajah Pegon, Medang Dangdi, Mahisa Wagal, Nambi, Banyak Kapuk, Kebo Kapetengen, Wirota, Wiragati, dan Pamandana, berjalan di muka sebagai pasukan penggempur.
Mengenai lambang (china) yang berupa wilma atau maja, uraiannya terdapat dalam Kidung Panji Wijayakrama IV. Orang-orang dari Madura datang di tanah tandus Tarik. Mereka datang untuk menebangi hutan dan lalang. Ketika mereka lapar, mereka masuk ke dalam hutan untuk mencari buah-buahan.
Di dalam hutan mereka bertemu dengan banyak pohon yang sedang berbuah. Segera dipetik buah itu, lalu dimakan. Namun rasanya pahit sekali, yang tidak suka, melepehnya keluar, yang makan karena mabuk. Buah itu adalah buah maja atau buah wilma. Oleh karena itu, daerah hutan yang dibuka itu kemudian dinamakan Wilwatika atau Majapahit.
(Awaludin)