MEDAN - Seorang siswa kelas IX di SMP Negeri 28 Medan menjadi sasaran hinaan karena miskin dan tak mampu membayar biaya sekolah. Dia dikatai miskin dan bodoh.
Pelaku penghinaan itu adalah RS dan Ma. Ironisnya kedua orang itu merupakan guru di sekolah korban yang harusnya menjadi pendidik dan pengayom para siswanya.
Kabar penghinaan itu terkuak setelah kabar itu sampai ke telinga Wakil Ketua DPRD Medan, Ihwan Ritonga. Ihwan pun mendatangi langsung sekolah tersebut pada Kamis, 13 Agustus 2022 lalu.
Ihwan mempertemukan siswa yang menjadi korban dan kedua guru yang dilaporkan melakukan penghinaan, untuk mengkrofrontir langsung laporan tersebut. Apalagi laporan penghinaan itu telah dua kali sampai telinga Ihwan.
"Dia ini anak asuhan saya karena putus sekolah. Memang benar ini anak susah, tapi jangan dihina. Anak ini berprestasi. Saya yang tanggung biaya sekolah siswa itu hingga kuliah sepanjang berprestasi," kata Ihwan.
Kabar penghinaan terhadap siswa miskin berprestasi itu sampai ke telinga Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution. Bobby pun bereaksi keras dan menyebut seorang guru tidak selayak menghina siswa dengan perkataan seperti itu. Dia berharap guru harusnya menjadi pendidik layaknya seorang ibu.
"Guru bukan hanya mendidik pada bidang ilmu pengetahuan, tapi attitude juga di ajarkan. Karena orang tua menitipkan anaknya bukan hanya untuk pintar," ujarnya.
Bobby mengatakan akan memberikan peringatan kepada kedua oknum guru tersebut. Dia berharap perbuatan serupa tidak akan terulang lagi ke depannya.
"Kami panggil gurunya, karena itu ASN. Kita berikan teguran kepada gurunya," ucapnya.
Baca Juga: Dukung Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Morowali Hibahkan Tanah ke KKP