RABAT - Ratusan warga Maroko berkumpul untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Rayan Awram atau “Rayan kecil”, bocah lelaki berusia lima tahun yang meninggal setelah terperangkap di dalam sumur selama empat hari.
Rayan jatuh ke sebuah sumur sedalam 32 meter pada 1 Februari, mendorong upaya keras untuk menyelamatkannya. Upaya penyelamatan itu menarik perhatian media di seluruh dunia, namun pada akhirnya berujung tragis.
Ratusan pelayat menghadiri pemakaman Rayan pada Senin (7/2/2022) di desa asalnya di mana tragedi itu terjadi, demikian diwartakan BBC.
Ada begitu banyak orang sehingga mereka tidak bisa muat di pemakaman puncak bukit dan tempat sembahyang di pegunungan Rif utara.
"Saya berusia lebih dari 50 tahun dan (belum) pernah melihat orang sebanyak ini di pemakaman. Rayan adalah putra kami semua," kata seorang penduduk desa kepada kantor berita Reuters.
Ketika anak laki-laki itu akhirnya ditarik dari sumur pada Sabtu (5/2/2022) malam, penyelamatannya yang tampak awalnya disambut dengan sorak-sorai dari orang banyak di dekat sumur. Tapi sorakan itu berubah menjadi kesedihan beberapa menit kemudian ketika diumumkan bahwa penyelamatan sudah terlambat, dan bahwa Rayan telah meninggal.
Misi penyelamatan Rayan telah mendapat perhatian di seluruh dunia, dan segera setelah kematian diumumkan, ungkapan belasungkawa dan simpati kepada keluarganya mengalir. Di media sosial, dimana hashtag #SaveRayan sempat menjadi trending, masyarakat mengungkapkan rasa simpati dan kesedihannya.
Raja Maroko Mohammed VI menelepon orang tua bocah itu dan menyampaikan belasungkawa terdalamnya.