Ditanya tentang bekerja dengan Taliban, Kurilla mengatakan AS harus mengambil pendekatan pragmatis. Dia mengatakan Taliban juga memandang kelompok Daesh sebagai musuh, sehingga mungkin menjadi area kesepakatan yang potensial. Dia juga mengatakan AS harus menemukan cara untuk menangani krisis kemanusiaan di Afghanistan, dan itu mungkin melibatkan bantuan Taliban dengan pengiriman makanan.
Kurilla diketahuin lulus dari Akademi Militer Amerika Serikat di West Point pada tahun 1988, dan telah melayani beberapa tur di Irak dan Afghanistan, memimpin pasukan operasi konvensional dan khusus. Dia memimpin batalyon Stryker di Irak pada 2004. Akibat perang itu, dia sempat tertembak dan terluka.
(Susi Susanti)