Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Banjir Bandang Menerjang Sitaro Sulut, 108 KK Mengungsi

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 22 Februari 2022 |23:30 WIB
Banjir Bandang Menerjang Sitaro Sulut, 108 KK Mengungsi
Banjir bandang di Sitaro, Sulut (Foto: BNPB)
A
A
A

JAKARTABanjir bandang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Peristiwa yang mengakibatkan pengungsian ini terjadi pada Senin 21 Februari 2022 pukul 11.00 waktu setempat atau WITA.

Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro melaporkan pada hari ini, Selasa (22/2/2022), sebanyak 108 KK atau 281 jiwa mengungsi sementara waktu.

"Tidak ada laporan korban meninggal dunia atau pun luka-luka oleh kejadian ini," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa malam.

Baca Juga:  Cerita Warga Temukan Tas Berisi Jutaan Rupiah yang Sempat Hilang Diterjang Banjir

Sebanyak tiga wilayah di tingkat kelurahan dan desa terdampak peristiwa ini, antara lain Kelurahan Paseng dan Paniki di Kecamatan Siau Barat dan Desa Batusenggo di Siau Barat Selatan.

Dampak lain berupa rumah terdampak 108 unit dan gedung rusak 1 unit. BPBD setempat belum merinci tingkat kerusakan tempat tinggal warga maupun gedung di kawasan tersebut.

Baca Juga:  Banjir Bandang Terjang Sumbawa, Ratusan Rumah Rusak dan 3 Jembatan Putus

Saat peristiwa terjadi, personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan maupun desa serta dinas terkait lain melakukan upaya penanganan darurat. Mereka mengevakuasi warga ke tempat pengungsian sementara. Mereka juga melakukan pemantauan di lokasi terdampak guna memastikan keselamatan warga.

"Banjir bandang ini terjadi setelah hujan lebat mengguyur wilayah Sitaro. Banjir bandang ini bercampur material tanah pada lereng bukit yang labil sehingga terbawa derasnya air hujan dari kawasan hulu," katanya.

BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada terhadap bahaya hidrometeorologi basah, khususnya di puncak musim hujan ini. Meskipun tidak termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir bandang, berdasarkan analisis inaRISK, peristiwa yang terjadi ini menjadi kewaspadaan bersama.

(Arief Setyadi )

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement