DIY - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyatakan Gunung Merapi di perbatasan DI Yogyakarta dan Jawa Tengah mengalami 120 kali gempa guguran selama periode pengamatan pada Sabtu 26 Februari 2022 pukul 00.00-24.00 WIB.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangannya di Yogyakarta mengatakan bahwa selain gempa guguran, pada periode pengamatan itu juga tercatat lima kali gempa hibrid atau fase banyak, dan tiga kali gempa embusan.
Berdasarkan pengamatan visual, asap solfatara tidak teramati keluar dari Gunung Merapi.
Pada periode pengamatan itu, tercatat 27 kali guguran lava keluar dari gunung itu, dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke arah barat daya.
Baca juga: Volume Kubah Lava Kawah Merapi Terus Tumbuh, Kini Capai 3,2 Juta Meter Kubik
Deformasi atau perubahan bentuk tubuh Merapi yang dipantau BPPTKG menggunakan electronic distance measurement (EDM) Babadan menunjukkan laju pemendekan jarak rata-rata 0,4 cm dalam tiga hari.
Sementara itu, berdasarkan hasil analisis morfologi foto udara yang diambil dari Stasiun kamera Keningar, Ngepos, dan Babadan2 pada 20 Februari 2022 menunjukkan adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya dan tengah kawah karena aktivitas ektrusi berupa guguran maupun pertumbuhan kubah lava.
Baca juga: Gunung Merapi Siaga, Berikut Wilayah yang Berpotensi Terdampak
Volume kubah lava di barat daya tercatat sebesar 1.578.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 3.228.000 meter kubik.