Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

RS Diserang Rusia, Ini 5 Foto Anak-Anak Ukraina Berjuang Hidup di Ruang Bawah Tanah

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 02 Maret 2022 |13:00 WIB
RS Diserang Rusia, Ini 5 Foto Anak-Anak Ukraina Berjuang Hidup di Ruang Bawah Tanah
Anak-anak yang sakit dipindahkan ke ruang bawah tanah RS di Ukraina (Foto: CNN)
A
A
A

KIEVPerang selalu menyisakan kisah sedih terutama bagi para warga sipil. Termasuk perang Rusia-Ukraina. Kehidupan warga sipil dikorbankan termasuk wanita dan anak-anak. Anak-anak yang sakit di Kiev, Ukraina dilaporkan dipindahkan ke tempat pengungsian di ruang bawah tanah rumah sakit.

Seorang wanita bernama Helen menghibur putrinya yang berusia 8 tahun, Polina, di tempat perlindungan bom rumah sakit anak-anak Kiev pada Selasa (1/3). Gadis itu sedang dirawat di rumah sakit karena ensefalitis, atau radang otak.

Di dalam tempat perlindungan bom bawah tanah rumah sakit anak-anak Kiev, suasananya muram dan sunyi.

 Baca juga: Rumah Warga di Ukraina Terus Dibombardir Rusia, Bikin Gugup dan Paranoid

rs

“Orang tua tidak tersenyum. Anak-anak juga tidak. Tetapi para orang tua berusaha untuk membuat situasi terbaik untuk anak-anak mereka dengan bermain game, menyanyikan lagu, memutar video kartun di ponsel,” terang fotografer Timothy Fadek.

"Ketika sirene terdengar, orang tua mengumpulkan anak-anak mereka dan mencoba mengalihkan perhatian mereka dari kebisingan luar,” lanjutnya.

Baca juga: Ukraina Dibombardir, Video Tunjukkan Detik-Detik Rudal Rusia Hantam Gedung di Kharkhiv

rs

Unit perawatan intensif rumah sakit telah dipindahkan ke tempat penampungan. Beberapa anak menggunakan ventilator. Yang lain membutuhkan transfusi. Beberapa membutuhkan pembedahan. Banyak yang menerima kemoterapi untuk melawan kanker.

rs

Seorang wanita bernama Katya mengawasi putri kembarnya, Sofia dan Diana. Diana dirawat karena infeksi paru-paru yang serius.

Baru-baru ini terjadi penembakan di dekat rumah sakit pada malam hari, dan dokter mengatakan kepada Fadek bahwa mereka khawatir yang terburuk belum terjadi.

rs

“Staf rumah sakit tidak yakin apakah rumah sakit akan tetap terlarang sebagai target,” kata Fadek. “Jadi mereka berusaha menempatkan sebanyak mungkin orang tua dan anak-anak mereka di tempat perlindungan bom, terutama ketika sirene berbunyi, biasanya lima kali sehari atau lebih,” ungkapnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement