Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Eksklusif! Nuklir Rusia Ternyata Berusia Tua, Ukraina Yakin Putin Tak Berani Tekan Tombol Merah

Michelle Natalia , Jurnalis-Rabu, 09 Maret 2022 |15:11 WIB
Eksklusif! Nuklir Rusia Ternyata Berusia Tua, Ukraina Yakin Putin Tak Berani Tekan Tombol Merah
Nuklir Rusia/ Reuters
A
A
A

JAKARTA - Perang Rusia-Ukraina yang telah memasuki hari keempat belas, saat ini bukan hanya melibatkan Ukraina saja, tapi juga Eropa dan dunia. Skala invasi ini sangat terduga di abad ke-21. Pasalnya, Rusia sebagai agresor adalah anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

(Baca juga: Dibalik Tas Kerja Nuklir Milik Presiden Rusia, Siap Hancurkan Dunia)

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan ada tiga alasan mengapa Ukraina meyakini bahwa Rusia tidak akan menggunakan senjata nuklirnya.

"Pertama, jujur saja, jika Anda mau memprediksi atau mengantisipasi tindakan Putin tidak bisa, karena dia tidak bertindak dengan logika. Dia tidak bisa diprediksi, tapi mau segila apapun Putin, dia tidak mau mati," ujar Vasyl dalam wawancara eksklusif dengan MNC Portal Indonesia di Jakarta.

Menurutnya, Putin saat ini sedang bersembunyi dan menjauhkan dirinya, dan kalau nuklir ini diluncurkan, masih ada kemungkinan Putin akan mati.

 (Baca juga: Kisah 2 Hijaber Cantik Indonesia Kuliah di Rusia: Tak Ada Medsos hingga Antre Panjang Ambil Uang)

"Kedua, tidak semudah itu untuk menekan "tombol merah", dan saya tebak, saya memiliki laporan dan juga rumor dari Rusia, mereka sendiri tidak mau mati. Jadi, untuk menekan tombol itu, butuh banyak orang, dan beberapa orang harus menekan tombol itu bersamaan, jadi jika satu link di rantai ini tidak berfungsi, maka yang lain juga tidak akan berfungsi," ungkapnya.

Vasyl melanjutkan, bahwa apa yang dikejar Rusia bukanlah kekuasaan atau seberapa besarnya kuasa Rusia, tetapi ini semua soal uang. Ini berbeda dengan masa Uni Soviet di mana kuasa menjadi fokusnya, karena di masa itu tidak ada yang peduli soal uang karena semua orang miskin.

Sekarang, semuanya berbeda, apa yang dikejar semua tentang miliaran hingga triliunan uang, Ferrari, dan mereka tidak mau mati dan terisolasi.

"Kalau mereka menyerang, semuanya akan berakhir. Saya yakin mereka tidak mau karena masih ada hal-hal yang mereka ingin kejar di luar Rusia," ungkapnya.

Alasan ketiga, mayoritas dari senjata nuklir Rusia diproduksi di era tahun 1960-1970an, dan mereka semua diproduksi di Ukraina. Dia mengingatkan terkait apa yang terjadi dengan senjata-senjata ini ketika usianya sudah tua, sekitar 50-60 tahun.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement