Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wamenag Hormati Keputusan Miftachul Akhyar Mundur Sebagai Ketua MUI

Widya Michella , Jurnalis-Kamis, 10 Maret 2022 |17:58 WIB
Wamenag Hormati Keputusan Miftachul Akhyar Mundur Sebagai Ketua MUI
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid Saadi (Foto: MPI)
A
A
A

JAKARTA - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa’adi menghormati keputusan yang diambil oleh KH Miftachul Akhyar terkait pengunduran jabatan sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Saya sebagai salah seorang Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI menghormati keputusan tersebut,"kata dia saat ditemui MNC Portal di Kantor Kemenag Jakarta, Kamis,(10/03/2022).

Sebab pria yang juga merupakan Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI periode 2020-2025 ini mengatakan hal itu telah menjadi keputusan dari KH Miftachul Akhyar.

"Saya mendapat informasi terkait dengan pengunduran diri beliau sebagai Ketua Umum MUI. Saya sebenarnya tidak terlalu banyak mengikuti prosesnya, tapi itu merupakan keputusan yang sudah diambil oleh beliau,"ucap dia.

Terkait mekanisme penggantian jabatan Ketum MUI, Zainut mengatakan akan diserahkan sesuai ketentuan organisasi.

"Untuk mekanisme penggantian nya kami serakan sesuai dengan ketentuan organisasi,"ujar dia.

Diberitakan sebelumnya, Diberitakan sebelumnya, KH Miftachul Akhyar menyatakan telah mengirimkan surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab dirinya saat ini juga menjabat sebagai Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)

Hal itu disampaikannya saat memberikan pengarahan dalam Rapat Gabungan Syuriyah-Tanfidziyah PBNU di Kampus Unusia Parung, Bogor, Jawa Barat Rabu (9/3/2022) sore.

"Di saat ahlul halli wal aqdi (Ahwa) Muktamar ke-34 NU menyetujui penetapan saya sebagai Rais Aam, ada usulan agar saya tidak merangkap jabatan. Saya langsung menjawab sami'na wa atha'na (kami dengarkan dan kami patuhi),"kata Kiai Miftah dikutip dalam laman resmi NU Online, Rabu,(09/3/2022)

Miftachul kemudian juga bercerita saat proses pemilihan dirinya menjadi Ketua Umum MUI pada akhir November 2020 lalu. Dimana pada dua tahun sebelumnya dirinya dirayu dan diyakinkan untuk bersedia jadi Ketua Umum MUI.

"Semula saya keberatan, tapi kemudian saya takut menjadi orang pertama yang berbuat 'bid'ah' di dalam NU. Karena selama ini Rais Aam PBNU selalu menjabat Ketua Umum MUI,"kata dia

(Khafid Mardiyansyah)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement