UKRAINA - Agresi Rusia di Ukraina memasuki minggu ketiga pada Kamis (10/3). Ribuan orang tewas, lebih dari dua juta orang menjadi pengungsi, dan ribuan orang terpaksa meringkuk di kota-kota yang terkepung di bawah pengeboman tanpa henti.
Ukraina mengatakan Rusia melakukan "genosida" dengan mengebom sebuah rumah sakit anak-anak di Kota Mariupol. Rusia mengatakan laporan itu adalah "berita palsu" karena bangunan itu adalah bekas rumah sakit bersalin yang telah lama diambil alih oleh pasukan.
Zelenskyy menuduh Rusia melakukan "genosida" setelah pejabat Ukraina mengatakan pesawat Rusia mengebom sebuah rumah sakit anak-anak pada Rabu (9/3). Pemboman tersebut mengubur pasien di bawah puing-puing. Ironisnya hal itu dilakukan meskipun terdapat kesepakatan gencatan di wilayah Mariupol untuk memberikan kesempatan kepada para warga melarikan diri.
Baca juga: Putin Siap Gelar Pertemuan dengan Zelensky, Rusia Minta Persiapan di Sepanjang Belarusia
"Negara macam apa ini, Federasi Rusia, yang takut pada rumah sakit, takut pada rumah sakit bersalin, dan menghancurkannya?" Zelenskyy mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi pada Rabu (9/3) malam.
Baca juga: 400 Tentara Bayaran Rusia Targetkan Bunuh Presiden Ukraina, Berhasil Lolos 12 Kali Usaha Pembunuhan
Serangan itu menggarisbawahi peringatan AS bahwa invasi Rusia yang disebut sebagai serangan terbesar di negara Eropa sejak 1945 itu bisa menjadi semakin berkurang setelah kegagalan awal Rusia. Serangam bom Rusia di rumah sakit Ukraina, menurut pihak berwenang, melukai perempuan yang sedang bersalin dan meninggalkan anak-anak di bawah reruntuhan.