Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Dipenuhi Material Erupsi, Sungai Berhulu Puncak Merapi Dikhawatirkan Jadi Jalan Tol Awan Panas

Erfan Erlin , Jurnalis-Jum'at, 11 Maret 2022 |19:31 WIB
Dipenuhi Material Erupsi, Sungai Berhulu Puncak Merapi Dikhawatirkan Jadi Jalan Tol Awan Panas
Gunung Merapi kembali meletus (foto: dok BPPTKG)
A
A
A

SLEMAN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman khawatir jangkauan awan panas guguran, pada erupsi Gunung Merapi nanti akan bertambah jauh. Pasalnya, jalur aliran sungai yang berhulu di puncak Merapi kini sudah penuh dengan material erupsi.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan menuturkan berdasarkan peristiwa kemarin 9-10 Maret 2022, dengan adanya Awan Panas Guguran (APG) mencapai 5 Km ke arah Kali Gendol. Hal tersebut sangat tidak terduga, karena biasanya paling jauh hanya 3 kilometer.

"Rata-rata itu 2.000 hingga 2.500 meter. Lha ini sampai 5 kilometer,"terang dia, Jumat (11/3/2022).

BACA JUGA:Aktivitas Merapi Berlanjut, Malam Ini Semburkan Wedus Gembel Sejauh 2,5 Km 

Merapi

Makwan mengatakan, saat ini sungai-sungai yang berhulu di puncak Merapi kini menjadi mulai penuh lagi. Hal ini yang perlu dikhawatirkan karena jika ada guguran kembali, jalur sungai ini sudah seperti jalan tol sehingga jangkauan awan panas guguran bisa menjadi lebih jauh dari yang sekarang.

Oleh karena itu yang sangat penting, aktivitas pengambilan galian C tutup terutama Kali Gendol. Kebijakan ini diambil untuk memininalisir jumlah korban jiwa ataupun korban materi lainnya. Ia tidak menginginkan para penambang dan armadanya menjadi korban.

"Karena kondisi sudah penuh, kalau ada APG lagi bisa lebih jauh," ucapnya.

 BACA JUGA:Aktivitas Gunung Merapi Naik, Ini Rekomendasi PVMBG

Makwan menyebut, saat ini alur material Merapi masih melewati jalurnya, tidak menyebar karena sifat erupsi yang efusif. Namun kewaspadaan antisipasi di luar kebiasaan erupsi memang diperlukan untuk tindakan mitigasi.

Menurut Makwan, vukan hanya lokasi tambang, jalur menuju destinasi yang berada 5 Km dari puncak, seperti Bunker Kaliadem, Klangon sudah ditutup untuk keselamatan semua pihak. Penutupan tersebut belum ditentukan batas akhirnya.

"Kita lihat kondisi dan perkembangan Merapi seperti apa," tambahnya.

Sementara itu, Kepala BPPTKG, Hanik Humaida menambahkan tanggal 9-10 Maret 2022, Gunung Merapi meluncurkan 17 kali awanpanas guguran (APG) ke arah Kali Gendol. Ujung luncuran APG teramati di sisi tenggara bungker Kaliadem. Berdasarkan pantauan foto udara menggunakan drone, jarak luncur APG kali ini mencapi 4,9 km dari puncak.

Pasca rentetan APG ini, status #Merapi masih berada di tingkat Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas guguran pada Kali Woro sejauh 3 km dari puncak, Kali Gendol sejauh 5 km dari puncak, Kali Boyong sejauh 5 km dari puncak, Kali Bedog, Krasak, Bebeng sejauh 7 km dari puncak.

"Sedangkan lontaran material vulkanik jika terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak Gunung Merapi," terangnya.

Seiring dengan musim hujan yang masih terjadi di DIY dan Jateng, maka BPPTKG mengimbau masyarakat untuk mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement