Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Peringatkan Sanksi Barat Dapat Picu Stasiun Luar Angkasa Internasional Jatuh

Susi Susanti , Jurnalis-Sabtu, 12 Maret 2022 |18:46 WIB
Rusia Peringatkan Sanksi Barat Dapat Picu Stasiun Luar Angkasa Internasional Jatuh
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) (Foto: NDTV)
A
A
A

MOSKOWKepala Badan Antariksa Rusia Roscosmos Dmitry Rogozin memperingatkan pada Sabtu (12/3), sanksi Barat terhadap Rusia dapat menyebabkan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) jatuh. Dia menyerukan agar sanksi itu segera dicabut.

Menurut Rogozin, beberapa sanksi yang diberlakukan sebelum invasi Moskow ke Ukraina, dapat mengganggu pengoperasian pesawat ruang angkasa Rusia yang melayani ISS.

“Akibatnya, segmen stasiun Rusia - yang membantu memperbaiki orbitnya - dapat terpengaruh, menyebabkan struktur seberat 500 ton itu jatuh ke laut atau ke darat,” tulisnya di Telegram.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Dikhawatirkan Jadi Ancaman Stasiun Antariksa Internasional

"Segmen Rusia memastikan bahwa orbit stasiun diperbaiki (rata-rata 11 kali setahun), termasuk untuk menghindari puing-puing luar angkasa," lanjutnya. Dia secara teratur menyatakan dukungannya untuk tentara Rusia di Ukraina di jejaring sosial.

Dia mengatakan kemungkinan lokasi jatuhnya ISS tidak terjadi di Rusia.

"Tetapi penduduk negara lain, terutama yang dipimpin oleh 'anjing perang', harus memikirkan harga sanksi terhadap Roscosmos", lanjutnya. Dia merujuk pada negara-negara yang memberlakukan sanksi sebagai "orang gila".

 Baca juga: NASA Siapkan Misi Hancurkan Stasiun Luar Angkasa Internasional, Amankah bagi Penduduk Bumi?

Rogozin juga mengangkat ancaman jatuhnya stasiun luar angkasa ke bumi bulan lalu sambil mengecam sanksi Barat di Twitter.

Pada 1 Maret, NASA mengatakan sedang berusaha mencari solusi untuk menjaga ISS di orbit tanpa bantuan Rusia.

Awak dan persediaan diangkut ke segmen Rusia oleh pesawat ruang angkasa Soyuz.

Tetapi Rogozin mengatakan peluncur yang digunakan untuk lepas landas telah mendapatkan sanksi AS sejak 2021 dan di bawah sanksi Uni Eropa (UE) dan Kanada sejak 2022.

Roscosmos mengatakan telah mengajukan banding ke NASA, Badan Antariksa Kanada dan Badan Antariksa Eropa, menuntut pencabutan sanksi ilegal terhadap perusahaan mereka.

Luar angkasa adalah salah satu area terakhir yang tersisa ketika AS dan Rusia terus bekerja sama.

Pada awal Maret, Roscosmos mengumumkan niatnya untuk memprioritaskan pembangunan satelit militer karena Rusia semakin terisolasi akibat perang di Ukraina.

Rogozin juga mengumumkan bahwa Moskow tidak akan lagi memasok mesin untuk roket Atlas dan Antares AS. "Biarkan mereka terbang ke angkasa dengan sapu mereka," tulisnya.

Menurut recana pada 30 Maret mendatang, astronot AS, Mark Vande Hei, dan dua kosmonot, Anton Shkaplerov dan Pyotr Dubrov, dijadwalkan untuk kembali ke Bumi dari ISS di atas pesawat ruang angkasa Soyuz.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement