Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Rusia Tuduh AS Uji Coba Obat Eksperimental pada 4.000 Militer Ukraina, 20 Tentara Tewas dan 200 Dirawat di RS

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 25 Maret 2022 |08:31 WIB
Rusia Tuduh AS Uji Coba Obat Eksperimental pada 4.000 Militer Ukraina, 20 Tentara Tewas dan 200 Dirawat di RS
Militer Ukraina (Foto: EPA)
A
A
A

RUSIA Komandan Pasukan Perlindungan Nuklir, Biologis dan Kimia Rusia Letnan Jenderal Igor Kirillov menuduh Amerika Serikat (AS) telah terlibat dalam pengujian obat eksperimental pada "sukarelawan" dari jajaran militer Ukraina.

Pengujian obat eksperimental datang dalam apa yang disebut proyek UP-8, yang diekspos oleh militer Rusia awal bulan ini.

“Kami terus mempublikasikan informasi tentang penelitian dengan partisipasi personel militer Ukraina. Saya ingin mencatat bahwa pekerjaan seperti itu dilarang di Amerika Serikat dan dilakukan oleh militer di luar negeri,” kata pejabat itu selama briefing media pada Kamis (24/3).

“Menurut data yang diterbitkan di media Bulgaria, sekitar 20 tentara Ukraina tewas selama percobaan di laboratorium Kharkov saja, dan 200 lainnya dirawat di rumah sakit,” tambah Kirillov, sambil mengklaim bahwa “lebih dari empat ribu orang” terlibat dalam pengujian di Ukraina.

Baca juga: Rusia Tuduh Ukraina Hancurkan Bukti Program Senjata Biologi yang Didanai AS

Pejabat itu menyerahkan sebuah dokumen, yang konon dikirim oleh atase militer Ukraina di AS ke kementerian pertahanan negara itu pada April tahun lalu. Dokumen tersebut menyoroti pertemuan antara atase dan perwakilan perusahaan AS-Kanada Skymount, yang terlibat dalam penelitian terkait Kecerdasan Buatan (AI).

 Baca juga: Biden: Putin Pertimbangkan Gunakan Senjata Kimia dan Biologi di Ukraina

Menurut dokumen tersebut, perusahaan tersebut menunjukkan kepada pejabat Ukraina solusinya dalam pengamatan jarak jauh, serta Deep Drug AI, sebuah sistem yang digunakan untuk menyaring dan mengembangkan obat-obatan.

Sistem itu dilaporkan melakukan pekerjaan 60 orang per hari per tahun, sangat mengurangi jam kerja manual untuk menghasilkan molekul target baru dari obat yang sudah ada dan disetujui sebelumnya.

“Dokumen yang diterima mengkonfirmasi upaya untuk menguji obat yang sebelumnya belum diuji pada [tentara Ukraina]. Kita berbicara tentang sistem penyaringan untuk obat-obatan 'Deep Drug', yang belum melewati prosedur perizinan di AS dan Kanada,” terangnya.

Sinisme khusus dari sponsor Amerika terletak pada kenyataan bahwa pengembang, perusahaan Skymount, menawarkan untuk membeli sistem secara komersial, terlepas dari kenyataan bahwa karyawan Kementerian Pertahanan Ukraina terlibat sebagai sukarelawan.

Kirillov mengatakan Ukraina bukan negara pertama yang digunakan untuk penelitian farmasi yang didukung militer AS. Dia mencontohkan pada 2010, Indonesia menutup Pusat Medis Angkatan Laut AS di Jakarta, yang tampaknya terlibat dalam proyek serupa, karena banyak pelanggaran.

Moskow mengangkat tuduhan penelitian farmasi dan biologi yang disponsori AS yang dilakukan di laboratorium rahasia yang tersebar di seluruh Ukraina setelah mengirim pasukan ke negara tetangga pada akhir Februari lalu. Serangan itu terjadi setelah kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol yang ditengahi Jerman dan Prancis telah dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina. Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement