Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Ukraina Minta Lebih Banyak Bantuan Militer ke AS, 500 Rudal Antitank Javelin dan 500 Rudal Antipesawat Stinger per Hari

Susi Susanti , Jurnalis-Jum'at, 25 Maret 2022 |09:58 WIB
Ukraina Minta Lebih Banyak Bantuan Militer ke AS, 500 Rudal Antitank Javelin dan 500 Rudal Antipesawat Stinger per Hari
Ukraina minta lebih banyak bantuan senjata ke AS (Foto: AFP)
A
A
A

UKRAINA - Ukraina telah memperbarui daftar permintaan bantuan militer tambahan dari pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari terakhir untuk memasukkan ratusan lebih banyak rudal antipesawat dan antitank daripada yang diminta sebelumnya. Hal ini didasarkan pada sebuah dokumen yang diberikan kepada CNN yang merinci barang-barang yang dibutuhkan.

Ukraina telah mengajukan daftar serupa dalam beberapa pekan terakhir, tetapi permintaan baru-baru ini yang diberikan ke anggota parlemen AS tampaknya mencerminkan meningkatnya kebutuhan akan rudal antipesawat Stinger buatan Amerika dan rudal antitank Javelin. Ukraina mengatakan mereka sangat membutuhkan masing-masing 500 unit, sehari-hari.

Menurut sumber yang mengetahui kedua permintaan tersebut, dalam kedua kasus tersebut, Ukraina meminta ratusan rudal lebih banyak daripada yang dimasukkan dalam daftar serupa yang baru-baru ini diberikan kepada anggota parlemen AS.

Baca juga: Minta Lebih Banyak Bantuan Militer, Zelensky Sebut Serangan Teroris 11 September Terjadi di Ukraina Setiap Hari

Daftar yang diberikan kepada CNN merinci beberapa kebutuhan mendesak lainnya. Termasuk jet, helikopter serang, dan sistem anti-pesawat seperti S-300.

Baca juga: Lawan Perang Rusia, Jerman Akan Kirim 2.700 Rudal Antipesawat ke Ukraina

Dua jenis jet buatan Rusia tercantum dalam dokumen tersebut, termasuk satu yang dirancang untuk memberikan dukungan udara jarak dekat bagi pasukan di darat. Menurut daftar yang diberikan kepada CNN, Ukraina telah meminta 36 dari setiap pesawat.

Daftar permintaan baru ini muncul ketika Ukraina mengklaim mereka menghadapi kekurangan senjata potensial di tengah serangan Rusia yang sedang berlangsung. Namun beberapa penolakan terjadi dari pejabat AS dan NATO yang menekankan bahwa lebih banyak bantuan militer sudah masuk ke negara itu.

Pada 7 Maret lalu, kurang dari dua minggu setelah invasi Rusia ke Ukraina, AS dan anggota NATO lainnya telah mengirim sekitar 17.000 rudal anti-tank dan 2.000 rudal anti-pesawat ke Ukraina.

Sejak itu, negara-negara NATO, termasuk AS, terus mengalirkan senjata dan peralatan, bahkan ketika Rusia mengancam akan menargetkan pengiriman.

Seorang pejabat senior pertahanan mengatakan paket bantuan keamanan terakhir senilai USD350 juta (Rp5 triliun) yang disetujui pada akhir Februari tiba di Ukraina dalam beberapa hari terakhir. Sedangkan dua paket berikutnya senilai USD1 miliar (Rp14 triliun) sudah mulai tiba.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada Kamis (24/3) bahwa sistem persenjataan, amunisi, dan senjata AS mengalir ke Ukraina saat dirinya berbicara.

Pejabat pertahanan mengatakan itu akan menjadi beberapa penerbangan selama beberapa hari untuk mendapatkan peralatan ke Eropa Timur sebelum memasuki Ukraina di beberapa penyeberangan perbatasan darat.

Beberapa anggota parlemen di Kongres percaya AS harus memberi Ukraina senjata yang mereka minta secepat mungkin.

Senator Jacky Rosen, seorang Demokrat dari Nevada, mengunjungi Polandia dan Jerman akhir pekan lalu untuk bertemu dengan organisasi masyarakat sipil yang membantu para pengungsi Ukraina yang telah tiba di negara-negara tersebut serta pasukan AS yang ditempatkan di luar negeri untuk membantu upaya kemanusiaan.

Rosen mengatakan takeaway terbesarnya dari perjalanan itu adalah "rasa urgensi," di lapangan.

“Mereka membutuhkan semua alat untuk tidak hanya selamat dari perang, tetapi untuk memenangkan perang, jadi apakah kami memberi mereka rudal udara ke darat, drone, semua dukungan militer,” kata Rosen kepada CNN.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement