Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Menlu China dan Utusan Rusia Mendadak ke Afghanistan, Ada Apa?

Agregasi VOA , Jurnalis-Jum'at, 25 Maret 2022 |22:08 WIB
Menlu China dan Utusan Rusia Mendadak ke Afghanistan, Ada Apa?
Menlu China dan Penlu Afghanistan (Foto : VoA/AFP)
A
A
A

KABUL — Menteri Luar Negeri China Wang Yi melakukan kunjungan mendadak selama satu hari ke Afghanistan, di mana para pejabat mengatakan bahwa ia menggelar pembicaraan dengan beragam topik dengan para penguasa Taliban. Ia juga kembali menegaskan sikap China yang menentang sanksi internasional terhadap negara yang dikoyak perang itu.

Kunjungan Wang yang dilakukan tanpa pengumuman pada, Kamis 24 Maret 2022, yang merupakan kunjungan pertamanya sejak Taliban mengambil alih kekuasaan negara itu Agustus lalu, hanya berselang satu minggu sebelum Beijing menjamu negara-negara tetangga Afghanistan dalam sebuah pertemuan untuk mendiskusikan cara membantu negara itu mengatasi krisis kemanusiaan dan pergolakan ekonomi yang semakin buruk.

Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi juga akan mewakili Kabul dalam pertemuan yang diagendakan pada 30-31 Maret mendatang dan memberikan penjelasan singkat kepada para peserta pertemuan mengenai situasi terbaru di Afghanistan.

Tak lama setelah diplomat utama China itu mengakhiri kunjungannya ke Kabul, delegasi senior dari Rusia mendarat di ibu kota Afghanistan di bawah pimpinan Zamir Kabulov, utusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk Afghanistan.

Pembicaraan tingkat delegasi antara Muttaqi dan Wang difokuskan pada penguatan hubungan politik, ekonomi dan perdagangan bilateral kedua negara, menurut pernyataan Taliban setelah pertemuan itu.

Wang dikutip mengatakan bahwa “China tidak ikut campur dalam urusan dalam negeri Afghanistan, juga tidak ingin melindungi kepentingannya melalui intervensi semacam itu.” Diplomat China itu menentang pemberian sanksi politik dan ekonomi terhadap Afghanistan, menurut pernyataan itu.

Beasiswa bagi mahasiswa Afghanistan, urusan visa, dimulainya pekerjaan oleh investor China pada sektor pertambangan hingga peran Afghanistan dalam program China, "Inisiatif Sabuk dan Jalan" (Belt and Road Initiative, juga didiskusikan, tambah pernyataan itu.

China berharap Afghanistan akan memenuhi komitmennya untuk tidak membiarkan kekuatan eksternal menggunakan wilayahnya sebagai alat untuk menentang negara-negara tetangganya atau membahayakan keamanan negara lain, tulis pernyataan kementerian luar negeri China, mengutip Wang saat menemui Wakil Perdana Menteri Taliban Abdul Ghani Baradar.

“Wakil PM Baradar menekankan bahwa wilayah Afghanistan tidak akan digunakan untuk melawan negara mana pun,” kata pernyataan Taliban. “Memastikan perdamaian dan keamanan di Afghanistan berarti perdamaian dan stabilitas di kawasan itu,” kata pernyataan itu mengutip perkataan Baradar kepada Wang.

Dalam konferensi pers di Beijing hari Kamis (24/3), seorang juru bicara menteri luar negeri China menggarisbawahi pentingnya pertemuan pekan depan dengan negara-negara tetangga Afghanistan

“Kami mempercepat persiapan pertemuan menteri luar negeri negara-negara tetangga Afghanistan yang ketiga,” kata Wang Wenbin dalam konferensi pers. “Sebagai tetangga Afghanistan, China siap meningkatkan kekuatannya dan berkontribusi terhadap langgengnya stabilitas dan keamanan Afghanistan,” ungkapnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement