RUSIA - Kementerian pertahanan Rusia mengumumkan bahwa 1.351 prajurit meninggal dan 3.825 terluka di Ukraina.
Hal ini diungkapkan Sergei Rudskoy, Kepala Administrasi Operasi Utama Staf Umum. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang berjalan sesuai rencana, tetapi pasukan Rusia telah mengalami kerugian serius.
Meski jumlahnya jauh lebih rendah dari jumlah korban Rusia yang dikutip baik oleh Ukraina atau Amerika Serikat (AS), namun pejabat AS, NATO dan Ukraina memperkirakan jumlah korban Rusia jauh lebih tinggi.
Para pejabat Barat mengatakan seorang jenderal Rusia ketujuh telah tewas dalam aksi tersebut. Analis sebelumnya telah menyarankan Ukraina mungkin sengaja menargetkan perwira militer senior Rusia.
Baca juga: Rusia Catat 9.861 Angkatan Bersenjata Meninggal di Perang Ukraina, Laporan Segera Dihapus
Korban tewas Ukraina sejak perang dimulai sekarang mencapai ribuan, dengan 10 juta orang mengungsi di dalam Ukraina dan di luar perbatasannya.
Baca juga: 1 Bulan Perang, Rusia Geser ke Wilayah Timur Fokus Bebaskan Donbass
Sejauh ini Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) hanya mengkonfirmasi 1.081 kematian warga sipil di Ukraina tetapi jumlah sebenarnya jauh lebih tinggi dengan 300 kematian dilaporkan dalam serangan di sebuah teater di Mariupol saja.
Lebih dari 3,7 juta orang telah melarikan diri ke luar negeri, termasuk 2,2 juta ke Polandia. Rusia mengatakan lebih dari 400.000 telah melarikan diri ke sana juga.
Sebelumnya, tabloid Rusia Komsomolskaya Pravda menerbitkan sebuah laporan bahwa Kementerian Pertahanan Rusia telah mencatat 9.861 kematian Angkatan Bersenjata Rusia dalam perang di Ukraina.
Namun tak berapa lama kemudian laporan itu dihapus. CNN menganalisis kode HTML di situs web yang menunjukkan bahwa artikel itu diterbitkan pada Senin (21/3) pukul 12:09 waktu Moskow.
Beberapa detik setelah CNN membaca artikel aslinya — pada 21:56. Waktu Moskow menurut kode HTML — cerita telah diperbarui dan menghapus semua referensi ke jumlah kematian. Pembaruan di situs web outlet itu datang tak lama setelah artikel itu mulai mendapat perhatian dari posting media sosial, yang merujuk pada jumlah kematian.
(Susi Susanti)