WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah menyetujui potensi penjualan peralatan, pelatihan, dan barang-barang lainnya ke Taiwan untuk mendukung Sistem Pertahanan Udara Patriot dalam kesepakatan senilai hingga USD95 juta (sekira Rp1,3 triliun), demikian diumumkan Pentagon.
Taiwan yang diklaim China telah mengeluhkan peningkatan tekanan militer oleh Beijing untuk mencoba dan memaksa pulau yang diperintah secara demokratis itu untuk menerima kedaulatannya.
BACA JUGA: Bersiap Hadapi China, Taiwan Pelajari Taktik Perang Ukraina
Paket penjualan militer itu akan mencakup pelatihan, perencanaan, penerjunan, penyebaran, operasi, pemeliharaan dan pemeliharaan Sistem Pertahanan Udara Patriot dan peralatan terkait, kata Pentagon dalam sebuah pemberitahuan kepada Kongres pada Selasa (5/4/2022).
"Penjualan yang diusulkan ini melayani kepentingan nasional, ekonomi, dan keamanan AS dengan mendukung upaya berkelanjutan penerima untuk memodernisasi angkatan bersenjatanya dan untuk mempertahankan kemampuan pertahanan yang kredibel," kata departemen itu sebagaimana dilansir Reuters.
BACA JUGA: Taiwan Gelar Latihan Militer Dekat Daratan China
“Penjualan yang diusulkan akan membantu mempertahankan kepadatan rudal penerima dan memastikan kesiapan untuk operasi udara. Penerima akan menggunakan kemampuan ini sebagai pencegah ancaman regional dan untuk memperkuat pertahanan tanah air.”
Amerika Serikat terikat oleh hukum untuk memberi Taiwan sarana untuk membela diri, meskipun tidak ada hubungan diplomatik formal dan kemarahan yang selalu ditimbulkan oleh penjualan senjata semacam itu di Beijing.