Dia mengatakan mayat-mayat itu memiliki luka tembak, memperkuat klaim bahwa mereka secara eksplisit ditargetkan oleh tentara daripada kerusakan tambahan dari serangan udara dan tembakan artileri.
"Saya dapat mendefinisikan peristiwa ini sebagai kejahatan perang," katanya.
"Hukum internasional mendefinisikan pembunuhan warga sipil selama konflik militer dalam bentuk apapun sebagai kejahatan perang,” lanjutnya.
"Jenazah ini akan diambil untuk penyelidikan pengadilan, mereka akan dikirim untuk menjalani pemeriksaan medis forensik dan otopsi,” ujarnya.
Kota Bucha telah menjadi fokus yang berkembang dari tuduhan kriminalitas perang terhadap pasukan yang diperintahkan untuk menyerang Ukraina oleh Presiden Vladimir Putin pada 24 Februari lalu.
Pada Sabtu (9/4), tim AFP menemukan 20 mayat di satu jalan di kota itu, rumah bagi sekitar 37.000 orang sebelum perang. Ukraina mengatakan pasukan Rusia mengeksekusi warga sipil.
Sementara itu, Kremlin telah membantah terlibat dalam pembunuhan dan mengecam foto-foto yang menggambarkan adegan itu sebagai pemalsuan.
(Susi Susanti)